21,2 Juta Warga di Jabar Diprediksi Lakukan Perjalanan di Masa Nataru

by -23 Views
by
banner 468x60

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) melalui Dinas Perhubungan (Dishub) menyiapkan strategi komprehensif guna mengantisipasi lonjakan mobilitas warga pada masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

banner 336x280

Berdasarkan hasil survei, diprediksi sebanyak 21,2 juta warga Jabar atau hampir separuh dari total populasi akan melakukan perjalanan.



Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, Dhani Gumelar mengungkapkan, atensi khusus tahun ini terletak pada pola pergerakan yang terkonsentrasi di jalur wisata serta tingginya penggunaan kendaraan pribadi.

“Kenaikan volume kendaraan diprediksi akan menimbulkan tekanan tinggi pada ruas jalan arteri dan akses menuju destinasi wisata. Ini menjadi fokus utama kami dalam pengendalian lalu lintas tahun ini,” ujar Dhani, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (25/12/2025).

Adapun puncak pergerakan diprediksi terjadi pada 24–25 Desember 2025. Dalam kurun waktu 48 jam itu, estimasi ada 10,8 juta orang yang bergerak.

Dishub Jabar pun telah memetakan sejumlah titik rawan kemacetan (bottleneck). Di antaranya, Kawasan Puncak (Bogor), jalur Bandung–Ciwidey, Lembang, akses Pantai Pangandaran, serta ruas tol keluar-masuk Bandung Raya dan Bogor.

Untuk mengurai kepadatan, rekayasa lalu lintas seperti one way, contraflow, dan sistem buka-tutup akan diberlakukan secara situasional berkoordinasi dengan pihak kepolisian. “Keputusan teknis operasional ada pada kepolisian, namun kami mendukung penuh dari sisi prasarana seperti penempatan rambu portabel, water barrier, hingga optimalisasi penerangan jalan umum (PJU) di titik-titik rawan,” kata Dhani.

Mengingat 60 persen pergerakan bertujuan untuk berwisata, Dishub Jabar pun memperkuat manajemen arus di jalur arteri menuju destinasi unggulan. Salah satu langkah yang diambil adalah penggunaan Rambu Pendahulu Petunjuk Jurusan (RPPJ) portable untuk mengarahkan pengguna jalan ke rute alternatif guna menghindari penumpukan di satu titik.

Terkait operasional Tol Cisumdawu dan Bocimi yang kini menjadi magnet baru, Dhani mengimbau pengendara untuk mengantisipasi keterbatasan rest area permanen. “Pengendara diarahkan untuk menggunakan fasilitas di luar gerbang tol terdekat, seperti rest area Parungkuda di Tol Bocimi. Kami juga menyiapkan pos komando gabungan untuk menangani keperluan darurat pengendara,” katanya.

banner 336x280

No More Posts Available.

No more pages to load.