74 Persen Responden Dilaporkan Memperhatikan Iklan Saat Berada di Transportasi Umum

by -9 Views
banner 468x60


Kepadatan calon penumpang Kereta Cepat atau Woosh di Stasun Kereta Cepat Padalarang kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (10/2/2024). PT KCIC mencatat penumpang Woosh saat libur panjang Isra Miraj dan Tahun Baru Imlek meningkat 50 persen atau 20.000 penumpang per hari dibanding hari biasa.

banner 336x280

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA —  Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mencatat bahwa jumlah penumpang transportasi umum di Jakarta mencapai lebih dari tiga juta orang per hari.

Sementara itu, penelitian oleh Nielsen menemukan bahwa 74% responden memperhatikan iklan saat berada di transportasi umum. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan media iklan tradisional lainnya seperti koran dan majalah.

“Kami percaya bahwa periklanan pada ekosistem transportasi publik di Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang dengan penggunaan integrasi teknologi digital. Saat ini, kami sedang mengoptimalkan ekosistem yang kami miliki, memungkinkan brand dan klien untuk menjangkau audiens dengan strategi berbasis data, menyesuaikan iklan secara dinamis, dan meningkatkan engagement melalui interaksi digital,” ujar David Leong, Direktur Pixel Group lewat keterangan tertulis.

Mengacu pada tren global di kota-kota besar lainnya seperti New York, London, Tokyo, dan Singapura, integrasi media luar ruang dengan teknologi AI, data real-time, dan interaksi digital dinilai telah menjadi standar industri modern.

Dengan jumlah penumpang di transportasi umum yang terus meningkat serta frekuensi perjalanan yang tinggi setiap harinya, periklanan di transportasi publik dinilai menjadi salah satu strategi komunikasi paling efektif. Beragam titik media luar ruang di berbagai lokasi strategis di bandara, LRT, dan moda transportasi lain dihadirkan oleh jasa periklanan.

“Dengan semakin tingginya volume penumpang, media iklan di transportasi publik menjadi salah satu kanal promosi yang strategis dan menjanjikan bagi para brand yang ingin menjangkau audiens dengan cara yang lebih efektif,” ujar David Leong.

Dia mengungkapkan, periklanan di transportasi umum memiliki tingkat efektivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan media luar ruang konvensional. Hal ini disebabkan oleh waktu tunggu penumpang sebelum keberangkatan.

Menurut dia, Stasiun Kereta Cepat Whoosh rata-rata waktu tunggu mencapai 40 menit sebelum keberangkatan, dinilai memungkinkan brand dan klien menampilkan konten dengan durasi eksposur yang lebih lama dan lebih berkesan bagi audiens.


Advertisement

banner 336x280

No More Posts Available.

No more pages to load.