Dugaan Penyebab Terbakarnya Mobil Listrik di Bandung Menurut Ahli ITB dan Penjelasan Wuling Motors

by -12 Views
banner 468x60

REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah mobil listrik merek Wuling terbakar di Jalan Soekarno Hatta, perempatan Jalan Moch Toha, Kota Bandung, Sabtu (5/7/2025) malam sekitar pukul 19.22 WIB. Kasi Pemadam Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung Asep Rahmat mengatakan objek yang terbakar yaitu mobil listrik milik seorang warga Kota Bandung yang tengah beroperasi.

banner 336x280

“Objek yang terbakar mobil listrik,” ucap dia, Ahad (6/7/2025).



Potongan video terbakarnya mobil dengan kobaran api yang membakar habis mobil itu sempat beredar viral di media sosial. Berdasarkan keterangan saksi, peristiwa itu diawali oleh keluarnya asap dari bagian depan mobil.

Menanggapi insiden terbakarnya mobil listrik Wuling Air EV di Bandung baru-baru ini, pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu mengungkap penyebab kebakaran bisa jadi bukan karena baterai kendaraan. Dihubungi, Senin (7/7/2025), Yannes mengatakan pemeriksaan mendalam diperlukan untuk menentukan penyebab kebakaran, namun jika dilihat secara kasat mata dari kondisi visual video kejadian, kebakaran kemungkinan besar dipicu oleh korsleting pada sistem kelistrikan di area depan mobil, bukan dari baterai.

“Analisis awal hanya bisa sebatas visual, karena investigasi teknis yang menyeluruh masih diperlukan. Namun, secara kasat mata terlihat bahwa kebakaran kemungkinan besar dimulai di kap depan, pasca tabrakan,” kata Yannes.

Dari kabar yang beredar, mobil listrik kecil tersebut sempat menabrak sebelum terbakar. Yannes menilai, area kap depan pada mobil listrik biasanya menampung komponen power electronics seperti On-Board Charger (OBC), DC-DC converter, dan Power Distribution Unit (PDU).

Komponen-komponen ini berisiko mengalami korsleting, terutama saat terkena air hujan deras, seperti yang terjadi saat insiden.

“Hujan deras berpotensi memperburuk korsleting di area depan seperti komponen kelistrikan dan kontroler HV, kemudian menyebar ke kabin. Lalu, paparan air hujan bisa menjadi faktor yang memperbesar risiko korsleting pada komponen listrik yang terbuka akibat kerusakan dari tabrakan dan paparan air,” jelas Yannes.

Pengamatan awal Yannes senada dengan pernyataan resmi dari Wuling Motors, yang mengonfirmasi bahwa penyebab kebakaran tersebut bukanlah dari unit baterai Air EV tersebut. Meski begitu, Yannes tak menutup kemungkinan bahwa baterai tegangan tinggi tipe LFP bisa ikut terbakar di fase akhir kebakaran, bila suhu api mencapai titik kritis di atas 270°C.

Namun, ia menegaskan bahwa baterai bukanlah sumber api awal, karena posisinya yang berada di bawah kabin. Jika dugaan korsleting di sistem kelistrikan 12V terbukti benar, maka menurutnya perlu ada audit terhadap desain wiring harness dan proteksi elektronik di bagian depan mobil listrik.

“Investigasi forensik teknik lanjutan tim independen diperlukan untuk memastikan apakah tabrakan memicu kerusakan pada sistem kelistrikan tegangan tinggi, baterai atau interaksi termal lainnya yang tidak teramati secara visual (dari video yang beredar),” imbuh Yannes.

sumber : Antara

banner 336x280

No More Posts Available.

No more pages to load.