ULPT Fakultas Psikologi Unisba Gelar Peringatan World Mental Health Day 2025

by -13 Views
by
banner 468x60

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG–Untuk memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia (World Mental Health Day) 2025, Unit Layanan Psikologi Terpadu (ULPT) Fakultas Psikologi Universitas Islam Bandung (Unisba) menggelar serangkaian kegiatan promotif, preventif dan kuratif, yang dilakukan secara interaktif bertema “Enhance Your Natural Healing Power for Better Mental Health”, di Pelataran Gedung KHEZ Muttaqien, Fakultas Psikologi.

banner 336x280

Menurut Dekan Fakultas Psikologi UNISBA, Dr. Dewi Sartika., M.Si, kegiatan ini digelar untuk menumbuhkan kesadaran kolektif bahwa setiap individu memiliki kekuatan alami untuk pulih dari tekanan mental pada situasi krisis, yang dapat diperkuat melalui dukungan, empati, dan kolaborasi.



Oleh karena itu, kata Dr Dewi, psikolog menekankan bahwa perawatan kesehatan mental bukanlah sekadar wacana, namun tanggung jawab bersama. “Kita ingin menciptakan ruang aman bagi mahasiswa, dosen, dan masyarakat umum untuk belajar, merasakan, dan mengalami langsung berbagai isu seputar kesehatan mental,” ujar Dr Dewi, dalam keterangan resminya, Selasa (14/9/2025).

Dr Dewi berharap, melalui booth interaktif, layanan konseling gratis, serta support group dengan pendekatan art therapy, bisa menjadi langkah kecil yang membawa dampak besar—bagi diri, komunitas, dan umat.

Peserta, kata dia, diajak untuk menjelajahi tiga pilar utama dalam menjaga kesehatan mental. Yakni, Edukasi tentang Situasi Krisis yang dapat dialami seperti seperti Bencana Alam, Kekerasan dan Upaya Melakukan Bunuh Diri. Kemudian Edukasi Upaya Pencegahan & Penanganan, Self-Care dan Konseling. Setiap booth, menyajikan informasi praktis dan aplikatif, didukung oleh visual infografis yang mudah dipahami.

“Edukasi kebencanaan menggunakan pendekatan 5 SIAP adalah salah satu fokus utama dalam acara ini,” katanya.

SIAP, adalah sebuah kerangka komprehensif untuk mempersiapkan individu, keluarga, dan masyarakat secara holistik dalam menghadapi bencana, baik mental dan fisik. Pengunjung diajak untuk mengenali dan memahami lima pilar kesiapsiagaan, yaitu: SIAP Bawa, mempersiapkan barang-barang esensial dalam tas siaga pribadi atau keluarga untuk bertahan, mensimulasikan bencana dan menguji tas siaga untuk selama 1-3 hari pertama pasca bencana; SIAP Pergi, memahami jalur evakuasi dan kesiapan bertindak dengan cepat; SIAP Fisik, kondisi tubuh secara aktif agar mampu bergerak dan bertahan dalam situasi darurat; SIAP Mental, melatih ketenangan dan ketangguhan dalam pengambilan keputusan pada situasi yang tertekan; dan SIAP Bangkit Kembali, pasca bencana, dan strategi mengatasi krisis meliputi pemulihan, infrastruktur, dan jaringan sosial.

Lima SIAP juga, mengakui ketahanan psikologis dalam menghadapi ketidakpastian. Ini dianggap sebagai pengingat penting bahwa sehat mental adalah bagian dari kesiapsiagaan bencana. Penjelasan di booth ini disampaikan oleh Tim dari Tanginas yaitu Silvie Novita S. Psi dan Anshari H.M A., S.Psi berkolaborasi dengan Tim Psychorescue UIN SGD.

Sementara menurut Ketua ULPT Fakultas Psikologi Unisba, Dinda Dwarawati, S.Psi. M.Psi, pihaknya percaya bahwa kesehatan mental adalah prioritas bersama. Dengan tema “Enhance Your Natural Healing Power, pihaknya percaya bahwa manusia bisa melewati situasi krisis dengan optimal jika mereka mendapatkan akses untuk mendapatkan pendampingan yang tepat sesuai dengan kebutuhan mereka. “Meletakkan individu dalam situasi krisis sebagai subjek utama, membuat kita yang mendampingi akan membantu mereka untuk bisa pulih, kembali menjalankan keberfungsian dirinya di masyarkat,” katanya.

Acara ini merupakan hasil kolaborasi antara ULPT UNISBA dengan Tanginas, Psychorescue, dan HIMPSI Jabar, serta didukung penuh oleh Fakultas Psikologi UNISBA, Kemahasiswaan, BEMF Psikologi UNISBA, serta mahasiswa dari mata kuliah Psikologi Kebencanaan dan Kesehatan Mental.

Menurut Ketua Himpsi Jawa Barat, Dr. H. Irfan Fahmi, S.Th.I., S.Psi., M.Psi., Psikolog., CIPP,  kegiatan seperti ini menjadi sangat penting untuk mengingatkan bahwa upaya kongkrit dalam memahami, menjaga dan meningkatkan kesehatan mental adalah mutlak harus terus dilakukan. Kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik sehingga bisa menciptakan individu yang produktif, sejahtera dan bahagia.

Upaya promotif, kata dia, preventif dan kuratif mengenai kesehatan mental akan bisa lebih efektif dan berhasil ketika dilakukan kolaborasi bersama baik kampus, organisasi profesi, dan profesional ataupun pihak-pihak yang concern dalam peningkatan kesehatan mental. “Alhamdulillah ULPT Unisba bisa mendorong terwujudnya upaya tersebut dan semoga senantiasa konsisten dilaksanakan di setiap tahunnya dengan beragam aktivitas yang menarik,” katanya.

Praktisi kebencanaan dari Tanginas Anshari H.M.A., S.Psi menyampaikan, pihaknya mengapresiasi inisiatif ULPT UNISBA dalam mengintegrasikan isu kesehatan mental dengan kesiapsiagaan bencana melalui peringatan World Mental Health Day 2025. Keterlibatan pihaknya, dalam expo ini bertujuan untuk memperkenalkan pendekatan 5 SIAP, di tengah meningkatnya risiko bencana di Indonesia, penting bagi setiap individu untuk memahami bahwa kesehatan mental adalah fondasi utama dalam menghadapi krisis.

“Melalui booth interaktif ini, kami berharap pengunjung tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi juga merasakan langsung bagaimana kesiapsiagaan yang komprehensif dapat menjadi bentuk self-care sebagai upaya kesiapsiagaan dalam mengurangi risiko kebencanaan,” katanya.

banner 336x280

No More Posts Available.

No more pages to load.