SPKLU Sambut Libur Natal 2025 & Tahun Baru 2026

by -25 Views
by
banner 468x60

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Menjelang lonjakan mobilitas masyarakat pada libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, PT PLN (Persero) mengambil langkah proaktif yang tidak biasa. Alih-alih hanya mengandalkan simulasi dan laporan teknis, PLN memilih turun langsung ke lapangan melalui PLN Mobile EVenture Siaga Kesiapan SPKLU Jelang Natal 2025 & Tahun Baru 2026.

banner 336x280

PLN sendiri baru saja menyelesaikan “PLN Mobile Eventure 2025 Siaga Kesiapan SPKLU Menjelang Natal 2025 & Tahun Baru 2026” yang melintasi sejumlah provinsi mulai dari Lampung hingga berakhir di Surabaya, Jawa Timur yang diikuti oleh PLN Direktorat Retail dan Niaga, PLN Icon Plus, ATPM, Kementerian, Komunitas Koleksi mobil EV, dan Perwakilan dari Kementrian infrastruktur, Kementrian ESDM, Kementrian Perhubungan Kemendagri.



Perjalanan lintas provinsi dari Lampung hingga Surabaya ini menjadi ruang uji nyata kesiapan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di jalur-jalur strategis mudik dan destinasi wisata. Lebih dari sekadar konvoi kendaraan listrik, EVenture dirancang sebagai stress test lapangan untuk memastikan ekosistem kendaraan listrik siap melayani masyarakat pada momen puncak akhir tahun.

Dari Lampung ke Jawa: Perjalanan Menguji Daya Tahan Infrastruktur

Rombongan EVenture memulai perjalanan dari Lampung, menembus jalur Trans Sumatra, sebelum menyeberang melalui Bakauheni–Merak menuju Pulau Jawa. Dari Banten, perjalanan berlanjut ke Jakarta, Bandung, Cirebon, Yogyakarta, hingga akhirnya berakhir di Surabaya, Jawa Timur.

Executive Vice President Pengembangan Produk Niaga PLN, Ririn Rachmawardini, menjelaskan bahwa perjalanan ini berlangsung selama empat hari penuh, dengan agenda utama mengecek kesiapan SPKLU di rest area dan kota-kota yang diproyeksikan menjadi tujuan utama pengguna kendaraan listrik saat libur Nataru.

Dalam kegiatan tersebut, PLN melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari kementerian terkait, asosiasi pengguna kendaraan listrik, internal PLN, hingga masyarakat setempat.

“Kami melaksanakan PLN Mobile EVenture ini sejak Senin sampai Kamis, dari Lampung hingga Surabaya. Bersama para stakeholder, kami mengecek kondisi SPKLU di setiap rest area maupun kota besar yang berpotensi menjadi tujuan mobilisasi pengguna EV di libur Natal dan Tahun Baru,” ujar Ririn

Dalam EVenture ini, PLN melibatkan berbagai pemangku kepentingan: kementerian teknis, asosiasi pengguna kendaraan listrik, mitra ATPM, komunitas EV, hingga unit-unit internal PLN. Menurut Ririn, pelibatan lintas kementerian mulai dari Ditjen Ketenagalistrikan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Dalam Negeri, hingga kementerian terkait infrastruktur bertujuan menyelaraskan kesiapan masing-masing sektor dalam menghadapi Nataru.

“Tujuan kami adalah meng-inline-kan program. Kesiapan siaga Nataru dari PLN harus sejalan dengan perhatian dan kewenangan masing-masing kementerian, baik dari sisi teknis, jarak tempuh, hingga infrastruktur pendukung,” kata Ririn.

Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero), Adi Priyanto, menegaskan bahwa nilai utama EVenture terletak pada pengalaman langsung di lapangan. Dengan membawa lebih dari sepuluh kendaraan listrik dalam satu rombongan, PLN dapat memetakan kondisi riil antrean, waktu tunggu, dan respons sistem SPKLU.

“Ketika kita mampir bersama-sama ke satu SPKLU, kita bisa melihat antreannya seperti apa. Dari situ kita bisa simpulkan, apakah perlu penambahan unit atau penguatan backup. Ini penting agar mudik Nataru dengan kendaraan listrik bisa benar-benar nyaman,” ujar Adi

Adi juga menyoroti potensi lonjakan pengguna kendaraan listrik pada Nataru kali ini, seiring semakin banyaknya model EV baru di pasar. Menurutnya, momen libur akhir tahun sering menjadi ajang pertama masyarakat mencoba perjalanan jarak jauh dengan kendaraan listrik.

Dari perjalanan EVenture, PLN menerima beragam masukan. Tidak hanya soal performa teknis SPKLU, tetapi juga aspek nonteknis seperti informasi kepada pengguna.

Ririn mengungkapkan bahwa perbedaan karakteristik kendaraan listrik, mulai dari kapasitas baterai hingga tipe charger, menuntut edukasi yang lebih jelas kepada masyarakat. Minimnya informasi berpotensi memicu penumpukan di satu titik pengisian.

“Masukan yang kami terima sangat banyak. Ada yang perlu kami akselerasi, terutama dalam menyampaikan informasi kepada pelanggan, agar pengguna EV merasa lebih tenang dan perjalanan mereka lebih nyaman,” ujar Ririn.

Negara Menguji Kesiapan, Bukan Sekadar Menyiapkan

Dari perspektif pemerintah, Arianto Wibowo menegaskan bahwa EVenture merupakan bagian penting dari upaya negara memastikan transisi kendaraan listrik berjalan aman dan andal, terutama pada momen krusial seperti Natal dan Tahun Baru.

Ia menyebut EVenture sebagai stress test langsung terhadap kesiapsiagaan infrastruktur pengisian kendaraan listrik di jalur mudik Sumatra–Jawa. “Melalui kegiatan ini, kami memastikan SPKLU benar-benar siap mendukung mobilitas masyarakat saat Nataru. Tidak hanya berfungsi normal, tetapi juga mampu merespons kondisi darurat, seperti kendaraan kehabisan daya di tengah perjalanan,” ujar Arianto Wibowo .

Menurut Arianto, pengujian ini penting untuk memastikan bahwa infrastruktur kendaraan listrik tidak berhenti pada pembangunan fisik, tetapi juga dilengkapi dengan sistem layanan, komunikasi, dan respons cepat yang terintegrasi.

Petugas Siaga, Call Center 24 Jam, dan SPKLU Mobile

Sebagai tindak lanjut, PLN menyiapkan petugas di seluruh posko SPKLU selama periode siaga Nataru. Setiap SPKLU disiagakan dengan sistem kerja tiga shift, didukung call center khusus SPKLU yang beroperasi 24 jam.

PLN juga menyiapkan SPKLU Mobile sebagai solusi darurat jika terjadi kepadatan atau kendala teknis di lokasi tertentu. Langkah ini memastikan pengguna kendaraan listrik tidak terjebak dalam kondisi tanpa layanan di tengah perjalanan.

PLN terus mendorong pemanfaatan aplikasi PLN Mobile sebagai pusat kendali perjalanan pengguna kendaraan listrik. Melalui aplikasi ini, pengguna dapat mengetahui lokasi SPKLU, memanfaatkan fitur trip planner, memantau ketersediaan charger, hingga menerima notifikasi saat pengisian daya selesai.

Peran Swasta

EVenture juga menjadi momentum untuk meninjau dan meresmikan sejumlah SPKLU Center, termasuk di Bandung. SPKLU Center dirancang dengan kapasitas pengisian lebih besar dan fasilitas yang lebih lengkap dibanding SPKLU reguler.

PLN mendorong keterlibatan swasta dalam pengembangan SPKLU Center, sebagai bagian dari strategi membangun ekosistem kendaraan listrik yang berkelanjutan dan inklusif.

Dalam rangkaian EVenture, rombongan juga meninjau kesiapan SPKLU Center di sejumlah titik strategis. Dengan teknologi ultra fast charging, waktu pengisian dapat dipangkas menjadi sekitar 20–30 menit.

Cyrillus Harinowo, Komisaris PT Energi Anugerah Divina, menilai pengembangan SPKLU Center menjadi elemen kunci dalam membangun kepercayaan publik terhadap kendaraan listrik. “Kami bersyukur dapat bermitra dengan PLN dalam pengembangan SPKLU Center, seperti di Bandung, Bekasi, hingga Semarang. Dengan pengisian cepat, pengguna EV tidak perlu khawatir saat melakukan perjalanan jauh,” kata Cyrillus.

Ia menambahkan, keterlibatan swasta dalam pengembangan SPKLU Center menunjukkan bahwa ekosistem kendaraan listrik di Indonesia mulai terbentuk secara kolaboratif dan berkelanjutan.

Pengalaman Pengguna: Bukti Kesiapan di Lapangan

Kesiapan ekosistem EV juga tercermin dari pengalaman para peserta EVenture.

Farik Kusmayadi, peserta EVenture dari PLN Energi Services, menyebut perjalanan Lampung–Surabaya berjalan aman dan lancar. Pengetesan kendaraan dan SPKLU dilakukan tanpa kendala berarti, termasuk pada SPKLU Center yang baru beroperasi.

“Kalaupun ada kendala sinyal, sudah diantisipasi dengan sistem RFID dan petugas siaga. Ini membuat pengguna EV tidak perlu ragu,” ujarnya.

Pendapat yang sama datang dari Taufik Adi, warga Solo yang tinggal di Yogyakarta. “Ya, cukup sering, jadi mungkin satu bulan, dua, tiga, empat kali (melakukan charging EV) bisa. Selama di SPKLU di sini belum ada kendala, paling ya cuma masih adaptasi karena baru pakai EV dan biasanya ke pom bensin, jadi ini di SPKLU. Fasilitasnya bagus, AC dingin, terus yang non-smoking juga bagus, semuanya masih oke. Yang saya rasakan beberapa bulan ini nyaman, di kota-kota lain juga sudah tersedia, jadi nggak terlalu memikirkan ngecasnya. Petugas yang melayani sangat membantu, apalagi kita baru di penggunaan ini (user EV),” jelas Taufik panjang lebar.

Menutup rangkaian EVenture di Surabaya, PLN menegaskan komitmennya menjaga keandalan layanan SPKLU selama Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Adi Priyanto menyampaikan bahwa pengalaman langsung di lapangan menjadi modal penting untuk membangun kepercayaan publik.

“Kalau masyarakat merasakan mudik Nataru dengan kendaraan listrik itu aman dan nyaman, maka animo penggunaan kendaraan listrik akan meningkat dengan sendirinya,” kata Adi.

Melalui PLN Mobile EVenture Siaga Kesiapan SPKLU ini, PLN tidak hanya memastikan kesiapan infrastruktur, tetapi juga menegaskan perannya sebagai pengawal mobilitas nasional yang andal, ramah lingkungan, dan berkelanjutan di momen krusial akhir tahun.

Dengan dukungan pemerintah, kolaborasi swasta, kesiapan PLN, serta pengalaman positif pengguna, ekosistem kendaraan listrik Indonesia memasuki fase yang lebih matang, siap melayani masyarakat pada momen puncak Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

sumber : Antara

banner 336x280

No More Posts Available.

No more pages to load.