Alamendah Menuju Desa Wisata Halal

by -18 Views
by
banner 468x60

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Kalau kamu pernah main ke kawasan Bandung Selatan, besar kemungkinan kamu sudah dengar nama Desa Alamendah. Udara sejuk, pemandangan hijau, dan suasana desa yang tenang membuat tempat ini cocok jadi pelarian dari hiruk-pikuk kota. Namun, belakangan, Alamendah bukan cuma ramai karena alamnya, di desa ini juga sedang merintis jalan untuk menjadi destinasi wisata halal yang serius dan berkelas.

banner 336x280

Semua berawal dari inisiatif tim dosen melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat dari Universitas Islam Bandung (Unisba) pada 2022. Mereka mendirikan sesuatu yang disebut Observatorium Wisata Halal. Misinya cukup jelas, yaitu ingin membantu Desa Wisata Alamendah mengembangkan potensi wisatanya dengan sentuhan nilai-nilai Islam. Tetapi, seperti banyak mimpi besar lainnya, perjalanan mewujudkannya tidak semulus yang dibayangkan.



‘’Kinerja dari Observatorium itu belum maksimal,’’ ujar Tim Dosen yang juga Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Unisba Prof. Dr. Atie Rachmiatie, M.Si, Selasa (14/10/2025). Terdapat beberapa hal yang menjadi penghambat, seperti kurangnya pemahaman pengelola terkait konsep wisata halal, belum ada panduan operasional, belum ada komunitas yang khusus berfikir tentang oprasional Observatorium itu, hingga tidak tersedianya media promosi yang mendukung.

Akibatnya, papar dia, potensi besar wisata halal yang dimiliki desa ini belum dapat terlihat khalayak ramai. Melihat hal itu, tim dosen dan mahasiswa Unisba memutuskan untuk turun kembali melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Dengan dukungan dana dari DPPM Kemendiktisaintek pada tahun anggaran 2025 ini, telah dirancang serangkaian kegiatan yang tujuannya simple, yakni menghidupkan lagi observatorium agar fungsinya nyata, bukan hanya di atas kertas.

Langkah awal yang dilakukan, yakni Focus Group Discussion (FGD) pembentukan POKJA (Kelompok Kerja) Observatorium Desa Wisata Halal yang digelar pada 30 September 2025. Saat itu, hadir berbagai pihak dari pengelola Bumdes, pelaku UMKM, pengurus desa wisata, kawan lokal, hingga pegiat seni lokal.

Diskusi ini bukan sekadar duduk dan bicara, hasil konkretnya adalah terbentuknya POKJA (Kelompok Kerja) Pengurus Observatorium. Tugas mereka adalah sebagai motor penggerak, agar observatorium benar-benar berfungsi dalam mewujudkan ekosistem wisata halal di Desa Wisata Alamendah.

Tim PKM Unisba juga menyambangi para pelaku usaha lokal, mulai dari usaha pengepakan stroberi, rumah makan, jajanan lokal, hingga penjual minuman teh dan kopi. Tujuan utamanya untuk mengetahui kebutuhan pelaku usaha lokal untuk bisa masuk dalam ekosistem halal.

Ternyata, mayoritas dari pelaku usaha lokal belum memiliki sertifikasi halal. Padahal, menurut Atie, sertifikasi halal sangat penting untuk memperluas pasar dan meningkatkan kepercayaan konsumen. Ke depan, pihaknya tengah menyusun dua program utama.

Yakni sosialisasi dan bantuan pengurusan sertifikasi halal untuk UMKM yang memenuhi syarat dan pelatihan personal branding dan digital marketing, agar para pelaku usaha bisa lebih percaya diri memasarkan produk secara online, dengan tetap membawa nilai-nilai Islam sebagai identitas.

Lebih dari Sekadar Label Halal

Wisata halal di sini bukan hanya soal makanan halal atau tempat ibadah. Namun, kata Atie, soal membangun ekosistem yang mendukung kenyamanan, kejelasan, dan keberlanjutan, baik untuk wisatawan, pengelola wisata, maupun warga lokal.

Observatorium yang hidup dan aktif dapat menjadi pusat edukasi, sumber inovasi, sekaligus pembentuk arah kebijakan yang berpihak pada nilai-nilai Islam, dan keberlanjutan Desa Wisata Halal Alamendah.

‘’Observatorium Wisata Halal Alamendah memang masih di tahap awal. Tapi langkahnya sudah tepat,’’ tutur Atie. Dengan kolaborasi yang kuat antara kampus, masyarakat, dan pemerintah, sambung dia, berpeluang besar menjadikan Desa Wisata Alamendah sebagai contoh wisata halal yang otentik, modern, dan memberdayakan. Harapannya, Alamendah bisa dikenal luas sebagai model wisata halal hingga tingkat dunia.

banner 336x280

No More Posts Available.

No more pages to load.