Anak Anggota DPRD Bandung Barat Ikut Jadi Korban Keracunan MBG

by -19 Views
by
banner 468x60

Jakarta, CNN Indonesia

Insiden keracunan makanan bergizi gratis (MBG) di SMPN 1 Cisarua, Kabupaten Bandung Barat turut menyasar anak anggota Komisi II DPRD Kabupaten Bandung Barat dari Fraksi Golkar, Pipit Puspita Ahdiani. Pipit menceritakan kepanikan dan kronologi ketika anaknya mulai mengalami gejala keracunan.

banner 336x280

“Anak saya kelas 8 di SMP ini. Tadi siang masih sehat, pulang ke rumah juga biasa saja. Tapi sekitar jam 4 sore mulai merasa lemas dan pusing,” tuturnya saat ditemui di Posko SMPN 1 Cisarua, Selasa (14/10) malam.

Pipit kemudian memutuskan membawa anaknya kembali ke sekolah dan selanjutnya dirujuk ke RSUD Lembang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Sekarang masih dalam perawatan observasi di RSUD Lembang,” tambahnya.

Menurut Pipit, gejala yang dialami anaknya mirip dengan kebanyakan siswa lainnya. Mendapati kondisi kesehatan anaknya menurun Pipit langsung membawa anaknya untuk mendapat penanganan medis.

“Kondisinya cuma lemas, pusing, dan sakit perut,” ujarnya.

Ia menuturkan, anaknya hanya memakan ayam dari menu MBG yang disediakan hari itu.

“Biasanya enggak pernah makan, tapi hari ini dia coba makan ayamnya saja. Katanya rasanya biasa, tidak bau. Tapi setelah itu baru muncul gejala,” ungkap Pipit.

Ia menambahkan sebagian siswa belum sempat makan ketika muncul himbauan dari pihak sekolah untuk tidak mengkonsumsi makanan tersebut. Sementara sebagian lainnya sudah terlanjur memakannya.

“Katanya sudah pada habis tuh, baru ada himbauan dari sekolah kalau itu kok boleh dimakan. Jadi sebetulnya sebagian ada yang belum dibagikan, sebagian ada yang sudah habis. Sebagian ada yang sudah habis. Jadi mungkin engak semua terdampak gitu ya,” ucapnya.

Pipit menekankan perlunya evaluasi terhadap pelaksanaan program MBG di lapangan.

“Sebagai orang tua, saya mendukung program ini karena baik untuk gizi anak-anak. Tapi setelah kejadian ini, pemerintah perlu lebih memperhatikan aspek kesehatan dan kualitas makanannya. Apalagi satu dapur bisa melayani sampai 3.000 porsi, tentu itu kurang maksimal,” tegasnya.

“Ini harus jadi evaluasi bersama, termasuk untuk kami di DPRD. Tapi karena program ini merupakan kebijakan langsung dari Presiden, kami akan terus mengawal agar pelaksanaannya di lapangan lebih aman dan berkualitas,” tutupnya.

Sebelumnya, sebanyak 132 anak di SMPN 1 Cisarua mengalami keracunan usai menyantap MBG.

(csr/dal)


[Gambas:Video CNN]

banner 336x280

No More Posts Available.

No more pages to load.