Pada Minggu pagi, 12 Januari 2025, kawasan Stadion Gelora Bung Karno (GBK) di Senayan, Jakarta, dipenuhi oleh lautan manusia yang antusias mengikuti acara “Anlene 10.000 Langkah” dengan tema #AktifTanpaBatas.
Acara ini berhasil menarik sekitar 10.000 peserta yang terdiri dari berbagai kalangan usia, mulai dari anak-anak hingga lanjut usia. Mereka bersama-sama menempuh rute sejauh 5 kilometer dalam bentuk fun walk dan fun run, dengan tujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya aktivitas fisik dalam mencegah osteoporosis.
Osteoporosis, yang dikenal sebagai penyakit tulang keropos, menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat Indonesia. Data menunjukkan bahwa sekitar 2 dari 5 penduduk Indonesia berisiko terkena osteoporosis, yang dapat melemahkan dan merapuhkan tulang sehingga lebih rentan terhadap patah.
Berdasarkan pemindaian tulang (Bone Scan) gratis dari Anlene selama Januari hingga Desember 2024, sekitar 50% dari kurang lebih 150.000 peserta menunjukkan risiko osteoporosis sedang hingga tinggi. Dari hasil pemindaian tersebut, peserta dalam kategori ini memiliki angka kepadatan tulang yang rendah sebesar <-1.0 dan tergolong osteopenia, yang dapat berlanjut menjadi osteoporosis apabila tidak ditangani dengan tepat.
Melihat tingginya angka tersebut, Fonterra Brands Indonesia melalui Anlene bekerja sama dengan Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (PEROSI) dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pencegahan osteoporosis. Salah satu inisiatifnya adalah dengan mengadakan kegiatan “Anlene 10.000 Langkah” di Plaza Tenggara GBK.
Acara ini tidak hanya sekadar ajang berjalan kaki, tetapi juga sarana edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan tulang sejak dini. Berbagai kegiatan pendukung seperti pemeriksaan kesehatan tulang gratis, konsultasi dengan ahli gizi, dan sosialisasi mengenai pola hidup sehat turut memeriahkan acara ini.
Salah satu peserta, Ibu Wiwi, yang merupakan ibu dari Andrea Wiwandhana, pendiri CLAV Digital, mengungkapkan kegembiraannya dapat berpartisipasi dalam acara ini. “Saya sangat senang bisa ikut serta dalam kegiatan yang bermanfaat seperti ini. Selain menyehatkan, saya juga mendapatkan banyak informasi tentang bagaimana menjaga kesehatan tulang,” ujarnya.
Andrea Wiwandhana sendiri menambahkan, “Kesehatan tulang adalah investasi jangka panjang. Dengan mengajak orang tua saya ikut serta, saya berharap dapat menularkan semangat hidup sehat kepada keluarga dan masyarakat luas.”
Menurut Dr. Andi Wijaya, Sp.OT, seorang ahli ortopedi, aktivitas fisik seperti berjalan kaki sangat efektif dalam meningkatkan kepadatan tulang dan mencegah osteoporosis. “Berjalan kaki 10.000 langkah setiap hari dapat membantu menjaga kesehatan tulang dan mencegah penurunan massa tulang yang dapat menyebabkan osteoporosis,” jelasnya.
Selain itu, Dr. Andi juga menekankan pentingnya asupan nutrisi yang cukup, terutama kalsium dan vitamin D, dalam menjaga kesehatan tulang. “Kombinasi antara aktivitas fisik dan nutrisi yang tepat akan memberikan hasil optimal dalam pencegahan osteoporosis,” tambahnya.
Acara “Anlene 10.000 Langkah” ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi masyarakat Indonesia untuk lebih peduli terhadap kesehatan tulang. Dengan rutin berolahraga dan menerapkan pola hidup sehat, risiko osteoporosis dapat diminimalkan, sehingga kualitas hidup di usia lanjut tetap terjaga.
Kegiatan serupa juga direncanakan akan dilaksanakan di kota-kota lain, seperti Surabaya pada 26 Januari 2025, dengan harapan dapat menjangkau lebih banyak masyarakat dan menyebarkan pesan pentingnya pencegahan osteoporosis melalui gaya hidup aktif dan sehat.
Dengan partisipasi aktif dari berbagai pihak, diharapkan angka kejadian osteoporosis di Indonesia dapat ditekan, dan masyarakat dapat menikmati hidup yang lebih sehat dan produktif hingga usia lanjut.
