Bank Mandiri Perkuat Pengawasan lewat Penyegaran Komisaris

by -21 Views
by
banner 468x60


Jakarta, CNN Indonesia

banner 336x280

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mempertegas arah penguatan tata kelola dan manajemen risiko melalui penyegaran jajaran Dewan Komisaris. Keputusan tersebut diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada Jumat (19/12).

Dalam RUPSLB tersebut, pemegang saham bank berkode emiten BMRI menyetujui penunjukan Zulkifli Zaini sebagai Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen.

Kemudian, dalam RUPSLB juga menetapkan M. Rudy Salahuddin Ramto sebagai Wakil Komisaris Utama, dan B. Bintoro Kunto Pardewo sebagai Komisaris Independen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Manajemen menilai penyegaran jajaran pengawas ini menjadi bagian dari upaya memperkuat fungsi pengawasan, seiring peran strategis Bank Mandiri sebagai bank milik negara dalam mendukung agenda pertumbuhan ekonomi nasional.

Penguatan tata kelola diharapkan mampu memastikan setiap kebijakan dan keputusan strategis berjalan selaras dengan prinsip kehati-hatian serta kepentingan publik.

Penunjukan Zulkifli Zaini sebagai Komisaris Utama mencerminkan fokus perseroan pada pengawasan yang berpengalaman. Zulkifli merupakan bankir senior yang rekam jejaknya lekat dengan perjalanan dan transformasi BUMN termasuk Bank Mandiri.

Pria yang akrab disapa “Zul” ini mengawali karier di Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) pada 1988 dan menjadi bagian dari Bank Mandiri sejak awal pembentukannya.

Pengalamannya melintasi berbagai fungsi strategis, mulai dari pembiayaan proyek, hubungan kelembagaan, hingga manajemen risiko, mengantarkannya pada posisi Direktur Utama Bank Mandiri pada periode 2010-2013.

Latar belakang pendidikan Zulkifli turut membentuk pendekatan kepemimpinannya di sektor perbankan dan BUMN. Ia merupakan lulusan Sarjana Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan meraih gelar Master of Business & Administration (MBA) dari University of Washington, Amerika Serikat.

Di luar sektor perbankan, Zulkifli juga memiliki pengalaman memimpin BUMN sektor riil, termasuk sebagai Direktur Utama PT PLN (Persero) pada 2019-2021, serta menjadi Komisaris Independen di BNI dan Komisaris Utama PTPN III.

Rekam jejak lintas sektor tersebut memperkaya perspektif pengawasan, terutama dalam mengelola risiko pada organisasi berskala besar dengan kompleksitas operasional yang tinggi.

Lalu di posisi Wakil Komisaris Utama, M. Rudy Salahuddin Ramto punya bekal pengalaman strategis dari ranah kebijakan publik dan tata kelola investasi.

Saat ini ia menjabat Sekretaris Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Sekretaris Utama BKPM. Ia juga sempat menjadi komisaris di beberapa BUMN, seperti PT Aneka Tambang dan PT Asuransi Jasa Raharja.

Selain itu, latar akademik juga menjadi bagian penting dari rekam jejak Rudy di bidang kebijakan dan tata kelola investasi. Ia menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik Sipil di Universitas Indonesia serta meraih gelar Master dan Doktor di bidang Engineering Management and Systems Engineering dari The George Washington University, Amerika Serikat.

Peran Rudy sebagai Wakil Komisaris Utama menempatkannya pada titik kunci penguatan fungsi pengawasan yang selaras dengan arah kebijakan nasional.
Kehadiran Rudy di jajaran Dewan Komisaris Bank Mandiri dipastikan akan mempertegas disiplin ekspansi Bank Mandiri melalui kerangka tata kelola dan manajemen risiko yang prudent.

Kemudian, B. Bintoro Kunto Pardewo sebagai Komisaris Independen Bank Mandiri juga dikenal memiliki rekam jejak kuat di bidang moneter dan keuangan.

Ia pernah menjabat sebagai Executive Analyst serta Deputi Direktur di Bank Indonesia sebelum berkiprah di holding jasa keuangan negara sebagai Komisaris PT Danareksa.

Pengalaman tersebut ditopang oleh latar belakang pendidikan yang kuat di bidang teknik dan manajemen. Bintoro merupakan lulusan Sarjana Teknik Mesin Universitas Indonesia dan meraih gelar MBA dari Iowa State University, Amerika Serikat. Ia lalu menyelesaikan pendidikan S3 nya di bidang Finance dari Universitas Indonesia.

Dengan latar pendidikan teknik dan administrasi bisnis, Bintoro membawa pendekatan analitis dalam memperkuat fungsi pengawasan independen. Fokus tersebut diarahkan pada kualitas pengambilan keputusan, kepatuhan, serta pengendalian risiko di tengah percepatan transformasi bisnis perbankan.

Sebelumnya, Corporate Secretary Bank Mandiri Adhika Vista menegaskan, keputusan RUPSLB mencerminkan kepercayaan pemegang saham terhadap arah pengelolaan perseroan.

Penguatan Dewan Komisaris dinilai menjadi bagian dari upaya menjaga keseimbangan antara akselerasi pertumbuhan dan penerapan tata kelola serta manajemen risiko yang solid.

Dengan komposisi Dewan Komisaris yang diperkuat oleh figur berpengalaman di sektor perbankan, kebijakan publik, dan bank sentral, bank berlogo pita emas ini optimistis dapat mempertebal kualitas pengawasan internal.

Penguatan tersebut diharapkan menopang ekspansi bisnis dan transformasi layanan sekaligus menjaga kepercayaan pasar serta memperluas kontribusi Bank Mandiri terhadap perekonomian nasional.

“RUPSLB ini menjadi simbol dukungan pemegang saham terhadap langkah strategis manajemen dalam mengakselerasi pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, dengan tetap menjaga tata kelola dan manajemen risiko yang kuat. Dukungan ini sekaligus menjadi keyakinan bersama bahwa manajemen Bank Mandiri mampu merealisasikan mandat pemegang saham dan para pemangku kepentingan,” ujar Adhika dalam Siaran Pers, Jumat (19/12) lalu.

(inh)


banner 336x280

No More Posts Available.

No more pages to load.