Bandung, CNN Indonesia —
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Islam Bandung (Unisba), menyebut para mahasiswa yang datang berdialog dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di Gedung Sate, Rabu (3/9) kemarin, dianggap pengkhianat.
“Kami menilai bahwa orang-orang tersebut melakukan langkah pengkhianatan pergerakan, di saat kampus kami telah mendapatkan penyerangan dari aparat, juga mahasiswa yang menjadi korban brutalitas aparat,” kata Kamal Rahmatullah, Presiden BEM Unisba, dalam rilis yang telah dikonfirmasi, Kamis (4/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kamal menuturkan BEM Unisba tidak mengirimkan delegasi untuk pertemuan dan dialog dengan Demul. Pihaknya juga berkoordinasi dengan BEM Fakultas agar tidak mengirimkan delegasi.
“Orang-orang yang datang kemarin siang, 3 September 2025 di Gedung Sate yang disebut mewakili mahasiswa Universitas Islam Bandung, dari kami BEM Universitas Islam Bandung sudah sangat jelas tidak mengirimkan delegasi dan sudah koordinasi dengan BEM Fakultas untuk tidak mengirimkan delegasi,” katanya.
“Kami menyatakan bahwa semua mahasiswa Unisba yang datang ke acara tersebut bukan representasi BEM Universitas Islam Bandung. Kami menilai bahwa orang-orang tersebut melakukan langkah pengkhianatan,” sambungnya.
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi menggelar dialog bersama DPRD, Forkopimda Jabar, dan mahasiswa Rabu kemarin, di pelataran Gedung Sate, Kota Bandung.
Pada pertemuan itu Gubernur dan Forkopimda ingin mendengar tuntutan yang disampaikan mahasiswa secara langsung.
(csr/wis)
