Penyalahgunaan narkoba (ilustrasi).
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Badan Nasional Narkotika (BNN) Provinsi Jawa Barat mengungkapkan rehabilitasi terhadap penyalahguna narkoba sepanjang tahun 2025 hampir mencapai 1.000 orang. Rehabilitasi dilakukan di tingkat provinsi, maupun kabupaten dan kota serta bekerja sama dengan lembaga lain.
Kepala BNNP Jawa Barat Brigjen Pol Arief Ramdhani mengatakan layanan rehabilitasi rawat jalan sepanjang 2025 mencapai 952 orang. Sedangkan layanan pascarehabilitasi mencapai 463 orang.
Selain itu, layanan rehabilitasi keliling mencapai 87 orang. Serta layanan intervensi berbasis masyarakat mencapai 96 orang.
“Layanan rehabilitasi rawat jalan sepanjang tahun 2025 mencapai 952 orang,” ucap dia, Selasa (30/12/2025).
Ia melanjutkan sepanjang tahun 2025 mengungkap 23 kasus tindak pidana narkotika. Total tersangka yang diamankan sebanyak 32 orang, terdiri dari 31 orang laki-laki dan satu orang perempuan.
“Mayoritas karyawan swasta 12 orang disusul tidak bekerja 8 orang, buruh harian lepas 5 orang dan satu orang PNS,” kata dia.
Pihaknya berhasil mengamankan barang bukti 236,78 gram sabu, 8.233,89 ganja, 607 butir ekstasi. Tembakau sintetis 1.018,62, cairan sintetis 10 mililiter dan tanaman khat sebanyak 75 batang.
Pihaknya juga telah melakukan assesmen terpadu kepada 638 orang penyalahguna narkotika. Hasilnya, 618 orang direkomendasikan untuk direhabilitasi, 17 orang direhabilitasi di lapas dan tiga orang lainnya.
Ia menambahkan penyelundupan narkotika masih menggunakan modus jalur darat. Selain itu, modus terbaru yaitu melalui kurir jasa pengiriman paket.
