
BNPB operasi modifikasi cuaca guna percepat penanganan longsor Cilacap.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaksanakan operasi modifikasi cuaca dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Minggu ini. Langkah ini dilakukan untuk mempercepat evakuasi dan penanganan darurat bencana tanah longsor di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, menjelaskan bahwa operasi ini dilakukan secara intensif menggunakan satu armada pesawat. Pesawat tersebut diberangkatkan menuju area yang berpotensi meningkatkan curah hujan di wilayah terdampak.
Menurut Muhari, hingga saat ini sudah dilakukan tiga sorti penerbangan dengan total penggunaan bahan semai sebanyak 3.000 kilogram. Pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) ini dilakukan atas arahan Kepala BNPB Suharyanto, sesuai dengan perintah Presiden Prabowo Subianto. BNPB terus berkoordinasi dengan berbagai lembaga terkait untuk memastikan operasi berjalan lancar dan mendukung percepatan penanganan bencana.
Sementara itu, Kepala Kantor SAR/Basarnas Cilacap Muhammad Abdullah melaporkan bahwa korban meninggal dunia akibat longsor di Desa Cibeunying, Cilacap, bertambah menjadi 13 orang setelah ditemukannya jenazah Diah Ramadani (17). Total korban meninggal dunia yang ditemukan hingga hari keempat pencarian berjumlah 13 orang, dengan 10 orang lainnya masih dalam pencarian.
Bencana tanah longsor terjadi pada Kamis (13/11) sekitar pukul 19.00 WIB, menimbun sejumlah rumah di Dusun Tarukahan dan Dusun Cibuyut, Desa Cibeunying. Longsor tersebut merusak 12 rumah dan mengancam 16 rumah lainnya di area seluas sekitar 6,5 hektare, menyebabkan penurunan tanah sedalam 2 meter dan retakan sepanjang 25 meter.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.
sumber : antara














