BRIN Dorong N219 Jadi Solusi Konektivitas Wilayah Terpencil

by -31 Views
by
banner 468x60

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG — Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memperkuat ekosistem kedirgantaraan nasional melalui kolaborasi riset yang lebih erat dengan industri.

banner 336x280

Hal tersebut ditegaskan oleh Kepala BRIN, Prof Arif Satria, saat melakukan kunjungan kerja ke fasilitas produksi PT Dirgantara Indonesia (PTDI) di Bandung, Rabu (24/12/2025).



Arif menekankan pentingnya integrasi riset yang tidak hanya berhenti di laboratorium, tetapi mampu menjawab kebutuhan nyata industri (industry-led research).

“Kita harus memastikan bahwa setiap riset di bidang kedirgantaraan memiliki dampak ekonomi dan nilai tambah nyata bagi industri nasional,” ujar Arif dalam keterangan tertulisnya.

Menurut Arif, PTDI merupakan pusat gravitasi inovasi teknologi tinggi di Indonesia. Oleh karena itu, BRIN akan mendukung penuh melalui skema pendanaan riset, penggunaan fasilitas laboratorium bersama, hingga penguatan sumber daya manusia (SDM) periset.

Fokus pada Pesawat N219

Salah satu agenda utama dalam kunjungan tersebut adalah meninjau perkembangan pesawat N219 Nurtanio, hasil kolaborasi antara BRIN dan PTDI. Pesawat bermesin ganda ini dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan transportasi di wilayah terpencil di Indonesia.

Arif menyebutkan bahwa N219 memiliki keunggulan kompetitif yang sulit ditandingi di kelasnya, terutama kemampuan Short Take-Off and Landing (STOL).

“N219 mampu beroperasi di landasan pacu yang pendek, kurang dari 800 meter, bahkan yang tidak beraspal sekalipun. Ini solusi kunci untuk wilayah seperti pegunungan Papua atau daerah 3T lainnya,” ujarnya.

Selain itu, pesawat ini memiliki volume kabin terbesar di kelasnya dengan kapasitas 19 penumpang. Berkat sistem quick change, konfigurasi kabin dapat diubah dengan cepat untuk misi angkut kargo, evakuasi medis (medevac), hingga patroli maritim.

Sinergi Riset dan Industri

Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan, menyambut baik dukungan dari BRIN. Ia menyatakan bahwa kolaborasi ini sangat penting untuk meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada produk-produk dirgantara Indonesia.

“Dengan dukungan riset dari BRIN, kami optimistis dapat memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global kedirgantaraan,” kata Gita.

PTDI merupakan satu-satunya industri dirgantara di Asia Tenggara yang memiliki kemampuan lengkap mulai dari desain, manufaktur, hingga perawatan pesawat. Selain N219, PTDI juga telah sukses memasarkan produk unggulan lain seperti CN235 dan NC212i ke pasar internasional.

banner 336x280

No More Posts Available.

No more pages to load.