Cara Membuat Target Keuangan Tahunan yang Tidak Sekadar Wacana

by -14 Views
banner 468x60

Awal tahun biasanya penuh semangat. Banyak orang menulis resolusi baru: mau lebih sehat, lebih produktif, dan tentu, lebih mapan secara finansial. Tapi jujur saja, berapa banyak dari kita yang benar-benar konsisten menjalankan target keuangan itu sampai akhir tahun?

Menabung di bulan Januari, tapi mulai longgar di Maret. Disiplin mencatat pengeluaran, tapi berhenti di halaman ketiga catatan keuangan. Akhirnya, target keuangan tahunan sering kali cuma jadi wacana manis yang menguap seiring rutinitas.

banner 336x280

Padahal, membuat dan menjalankan target keuangan bukan sekadar tentang angka, tapi soal mindset, strategi, dan sistem yang bisa kamu nikmati tanpa terasa memberatkan. Yuk, bahas cara bikin target keuangan tahunan yang realistis, menyenangkan, dan benar-benar jalan.

1. Mulai dari evaluasi tahun sebelumnya

Sebelum membuat target baru, lihat dulu bagaimana kondisi finansialmu tahun lalu. Apa yang berhasil kamu capai, dan apa yang meleset?

Misalnya, kamu sempat menabung tapi dana darurat belum terkumpul penuh, atau kamu sudah mulai investasi tapi belum rutin. Evaluasi seperti ini penting supaya kamu tahu titik awal dan kesalahan yang perlu diperbaiki.

Buat catatan sederhana:

– Pendapatan rata-rata per bulan

– Pengeluaran terbesar (dan mana yang bisa dikurangi)

– Jumlah tabungan dan investasi saat ini

– Utang atau cicilan yang masih berjalan

Dari situ, kamu bisa tahu kapasitas keuanganmu dan membuat target yang masuk akal Evaluasi itu seperti kaca spion dalam perjalanan keuanganmu, bukan untuk melihat ke belakang terus, tapi untuk memastikan arah ke depan tetap aman.

2. Tentukan tujuan finansial yang spesifik dan terukur

“Pengen kaya” bukan target keuangan. Itu harapan. Target yang baik harus spesifik, terukur, dan punya tenggat waktu jelas.

Contoh:

– Bukan “pengen nabung lebih banyak”, tapi “menabung Rp1 juta per bulan selama 12 bulan.”

– Bukan “mau mulai investasi”, tapi “beli reksa dana senilai Rp500 ribu setiap bulan.”

Dengan target yang konkret, kamu bisa memantau progresnya dan tetap termotivasi.

Gunakan metode SMART Goals untuk menyusunnya:

S (Specific): jelas dan terarah

M (Measurable): bisa diukur hasilnya

A (Achievable): realistis untuk dicapai

R (Relevant): relevan dengan kebutuhan hidupmu

T (Time-bound): punya batas waktu

Target keuangan tanpa ukuran sama seperti peta tanpa arah, kamu bisa jalan terus, tapi belum tentu sampai ke tujuan.

3. Pisahkan target jangka pendek dan jangka panjang

Kesalahan umum banyak orang adalah mencampur semua tujuan jadi satu. Padahal, tiap tujuan butuh pendekatan berbeda.

Target jangka pendek biasanya 3–12 bulan, contohnya:

– Lunasi kartu kredit

– Kumpulkan dana darurat

– Bayar biaya sekolah anak

– Target jangka panjang bisa 3–10 tahun, seperti:

– Dana pensiun

– Beli rumah

– Membangun bisnis

Kalau semuanya disatukan, kamu bisa kelelahan dan kehilangan fokus. Dengan memisahkan dua kategori ini, kamu bisa menyesuaikan strategi, misalnya, tabungan untuk jangka pendek dan investasi untuk jangka panjang.

Strategi keuangan itu seperti maraton, bukan sprint. Butuh ritme yang pas agar tetap konsisten sampai garis akhir.

4. Konsisten tabung di awal

Disiplin finansial sering gagal bukan karena malas, tapi karena sistemnya terlalu bergantung pada “niat”. Dan niat itu fluktuatif, hari ini semangat, besok lupa.

Solusinya? Begitu gajian, langsung atur agar sebagian dana otomatis masuk ke tabungan atau investasi. Gunakan fitur auto-debit atau auto-invest di aplikasi keuangan digital.

Dengan begitu, kamu tidak perlu mengandalkan mood untuk menabung. Sistem bekerja untukmu, bukan sebaliknya. Contohnya kamu bisa atur Rp500 ribu per bulan otomatis masuk ke reksa dana pilihanmu setiap tanggal 5. Tanpa perlu diingat-ingat, investasi tetap jalan.

Konsistensi bukan hasil dari niat besar, tapi dari sistem kecil yang berjalan otomatis setiap bulan.

5. Bangun kebiasaan finansial yang sejalan

Target keuangan tahunan hanya bisa tercapai kalau gaya hidupmu mendukungnya. Artinya, kamu perlu menyesuaikan kebiasaan kecil agar sejalan dengan tujuan.

Misalnya:

– Kurangi impulse buying dengan menunda pembelian selama 24 jam.

– Ganti nongkrong mahal jadi potluck bareng teman.

– Catat pengeluaran harian meskipun kecil.

Kebiasaan kecil ini bisa membuat perbedaan besar di akhir tahun. Karena keuangan yang sehat bukan hasil dari keputusan besar sesekali, tapi akumulasi dari keputusan kecil setiap hari. Uangmu mencerminkan kebiasaanmu. Ubah rutinitas, maka kondisi finansialmu ikut berubah.

6. Review dan sesuaikan tiap 3 bulan

Rencana keuangan bukan dokumen sakral yang tak boleh diubah. Hidup dinamis, kadang ada bonus, kadang ada pengeluaran mendadak. Karena itu, lakukan evaluasi setiap tiga bulan.

Cek apakah kamu masih di jalur yang benar. Kalau target terlalu berat, sesuaikan. Kalau ternyata kamu bisa lebih, tingkatkan. Dengan evaluasi rutin, kamu bisa tetap fleksibel tanpa kehilangan arah.

Tujuan finansial itu bukan garis lurus, tapi perjalanan penuh belokan. Evaluasi berkala memastikan kamu tetap sampai di tujuan meski jalan berubah.

7. Saatnya jadikan uangmu bekerja lewat reksa dana

Setelah semua strategi disiapkan, ada satu langkah penting agar target keuanganmu tidak cuma berhenti di tabungan. Coba investasikan sebagian dana ke reksa dana.

Reksa dana membantu uangmu berkembang tanpa harus jadi ahli investasi. Dengan modal terjangkau, kamu bisa berinvestasi sesuai profil risiko, baik konservatif, moderat, maupun agresif.

Lebih menarik lagi, sekarang membuka reksa dana bisa dilakukan langsung dari aplikasi neobank. Mudah, cepat, dan cocok untuk pemula. Kamu juga bisa mulai kecil, mulai dari Rp10 ribu pun sudah bisa berinvestasi.

Kamu bisa mulai buka reksa dana dengan praktis. Buka investasi reksa dana di neobank dari Bank Neo Commerce. Dapatkan beberapa keuntungan di antaranya: 

– Investasi mulai dengan nominal kecil mulai dari Rp10.000

– Pilihan produk sesuai profil risiko 

– Aman karena dikelola oleh manajer investasi yang berpengalaman 

– Tersedia fitur investasi reksa dana rutin secara otomatis

Download aplikasi neobank di PlayStore atau App Store dan mulai berinvestasi reksa dana sekarang. 

Kunjungi link  reksa dana untuk info lengkap serta syarat dan ketentuan terbaru mengenai reksa dana.

Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Calon investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan masa datang.

***

PT Bank Neo Commerce Tbk berizin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) & Bank Indonesia (BI), serta merupakan bank peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

banner 336x280

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

No More Posts Available.

No more pages to load.