Catat Jadwal Gerhana Total Blood Moon 7–8 September 2025

by -10 Views
banner 468x60


Penampakan gerhana bulan super blood moon dari Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (26/5). Gerhana bulan yang bertepatan dengan Hari Raya waisak 2021 ini bisa dilihat dari sebagian besar wilayah Indonesia.

banner 336x280

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan fenomena gerhana bulan berwarna merah darah atau blood moon dapat disaksikan masyarakat pada 7 September 2025. Fenomena itu bisa dilihat mulai pukul 23.27 WIB hingga 8 September 2025 pukul 02.56 WIB.

Melalui unggahan resmi di akun Instagram @brin_indonesia, Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika dari Pusat Riset Antariksa BRIN, Thomas Djamaluddin, menjelaskan saat bulan memasuki bayangan bumi dimulai fase gerhana sebagian.



“Ketika seluruh purnama masuk dalam bayangan bumi, itulah yang disebut gerhana bulan total. Kemudian bayangan bumi mulai meninggalkan purnama, kembali ke fase gerhana sebagian yang menandai proses akhir gerhana,” katanya saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu (6/9/2025).

Thomas melanjutkan, saat gerhana bulan total, purnama tidak gelap total. Ada cahaya merah yang dibiaskan atmosfer bumi mengenai bulan sehingga tampak merah darah.

“Itu sebabnya gerhana bulan total sering disebut blood moon (bulan merah darah),” ujarnya.

Thomas mengungkapkan, gerhana bulan total pada 7–8 September 2025 dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia. Fenomena ini berlangsung dari pukul 23.27 hingga 02.56 WIB, dengan rincian:

  • 23.27 WIB – Awal gerhana sebagian

  • 00.31 WIB – Awal gerhana total

  • 01.53 WIB – Akhir gerhana total

  • 02.56 WIB – Akhir gerhana sebagian

Adapun gerhana bulan total berikutnya akan terjadi pada 3 Maret 2026. Namun, wilayah Indonesia hanya bisa menyaksikan bagian akhir gerhana. Saat purnama terbit, gerhana bulan total sudah berlangsung.

Sementara itu, pengamatan gerhana bulan bisa dilakukan dengan mata telanjang tanpa teleskop. Jenis ponsel tertentu juga dapat memotret proses gerhana bulan dengan jelas.

“Gerhana bulan menarik untuk diamati. Kelengkungan bayangan bumi saat gerhana sebagian membuktikan bentuk bumi yang bulat,” tutur Thomas Djamaluddin.

sumber : ANTARA


Advertisement

banner 336x280

No More Posts Available.

No more pages to load.