Cerita Ipda Sandi Operasi Tempurung Tengkorak Diganti Titanium Akibat Lemparan Batu Saat Demo

by -13 Views
banner 468x60

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG–Anggota Polres Karawang Aiptu Sandi Tatiadi Koswara (44 tahun) tidak menyangka harus mengalami operasi tempurung tengkorak digantikan dengan titanium akibat terkena lemparan batu saat mengamankan demonstrasi pada Jumat (29/8/2025) lalu. Ia mengaku sudah mengikhlaskan kejadian tersebut dan berharap kembali pulih.

banner 336x280

Saat ini, Aiptu Sandi harus menggunakan kursi roda untuk aktivitas sehari-harinya sambil menunggu kondisinya pulih 100 persen. Bagian atas kepalanya pun masih terpasang perban putih.



Pada tanggal 29 Agustus lalu, menurut Aiptu Sandi, ia tengah melakukan pengamanan unjuk rasa di depan gerbang Polres Karawang. Namun, tiba-tiba terdengar suara petasan dan lemparan batu. “Saya terkena lemparan batu atau benda keras saat pengamanan unjuk rasa, hari Jumat,” ujar Aiptu Sandi, ditemui di Mapolda Jabar saat apel kenaikan pangkat luar biasa, Senin (7/9/2025).

Saat itu, kata Sandi, rekan-rekannya langsung membawa dirinya dalam kondisi sadar ke masjid untuk mendapatkan perawatan. Selanjutnya, Sandi mengaku dirujuk ke Rumah Sakit Kramat Jati untuk mendapatkan operasi tempurung tengkorak. “Tempurung tengkorak retak hancur, dioperasi di rumah sakit Kramat jati diganti titanium,” kata dia.

Dengan musibah yang dialami, Sandi mengaku bersyukur hingga akhirnya mendapatkan kenaikan pangkat dari Aiptu ke Ipda. “Alhamdulillah ada hikmahnya dari musibah ini,” kata dia.

Sementara itu, anggota Polres Indramayu Adzulfaqqor harus mengalami patah pergelangan tangan kanan saat hendak mengamankan seorang pendemo yang diduga melakukan tindak anarkis. Ia pun harus menggunakan alat bantu penyangga tangan.

Ia pun mendapatkan kenaikan pangkat dari Bripda ke Briptu. “Saya hendak mengamankan massa aksi yang diduga anarkis di depan gerbang Polres Indramayu,” kata dia.

Terdapat dua orang lainnya yang mendapatkan kenaikan pangkat yaitu anggota Polres Cianjur Nova Bhayangkara dari AKP ke Kompol dan anggota Polda Jabar Sherlyta Putri dari Bripda ke Briptu. Keduanya mengalami luka berat.

Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudi Setiawan mengatakan, kenaikan pangkat luar biasa kepada empat anggota kepolisian Polda Jawa Barat merupakan bentuk penghargaan dari Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo kepada jajarannya yang menjalankan tugas mengamankan aksi massa. Serta menjaga keamanan, ketertiban masyarakat.

“Itu adalah suatu bentuk reward dari pimpinan polri, Pak Kapolri memberikan penghargaan atas dedikasinya kepada teman-teman semua yang telah ikhlas atas panggilan tugas, menjalankan perannya sebagai penjaga menjaga Kamtibmas melindungi mengayomi, mengamankan aksi unjuk rasa,” katanya.

Rudi mengatakan, terdapat 81 anggota Polda Jawa Barat yang mengalami luka, akibat tumpukan, pukulan, lemparan, dan sebagainya. Sedangkan empat anggota yang mendapatkan kenaikan pangkat karena mengalami luka berat. “Saya berterima kasih kepada semuanya, para korban 81 korban tersebut dan khususnya 4 orang ini dan kita doakan semuanya dapat pulih kembali seperti biasa dan menjalankan tugasnya,” kata dia.

banner 336x280

No More Posts Available.

No more pages to load.