Bandung, CNN Indonesia —
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memastikan semua kepala daerah di Jabar bakal mengikuti retreat di Magelang.
Pernyataan tersebut diungkapkan di sela-sela kegiatan serah terima jabatan di Gedung DPRD Jabar, Jumat (21/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Semuanya (kepala daerah) ikut (retreat) dan kemudian dialokasinya sudah terserap dan tidak mungkin dibatalkan,” kata Dedi.
Dedi yang juga kader Gerindra ini menuturkan sebagai kepala daerah yang terpilih, semuanya harus mengikuti kebijakan dari pemerintah pusat.
“Kita ini sudah jadi kepala daerah. Maka ketaatan utama kita harus taat pada sistem yang ada dalam pemerintahan,” katanya.
Pada Kamis (20/2), Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menginstruksikan kepala daerah dari partainya menunda keberangkatan ke Magelang untuk mengikuti retreat kepala daerah. Para kepala daerah diminta menunggu perintah lanjutan dari Megawati soal kehadiran mereka nanti.
Dedi menyebut arahan Megawati sepenuhnya hak PDIP sebagai partai. Hanya saja, dia kembali mengingatkan kepala daerah harus tunduk dan patuh kepada pemerintah.
“Itu hak Bu Mega, yang jelas kalau orang sudah jadi kepala daerah harus tunduk dan patuh pada keputusan pemerintah,” jelasnya.
Instruksi Megawati melarang kepala daerah PDIP ikut retreat di Akmil Magelang, dikeluarkan tak lama setelah KPK menahan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Hasto yang sudah berstatus tersangka ditahan terkait kasus dugaan suap PAW yang melibatkan Harun Masiku dan perintangan penyidikan.
Instruksi Megawati tertuang dalam surat DPP PDIP Nomor 7294/IN/DPP/II 2025 yang diteken Mega per 20 Februari 2025.
“Diinstruksikan kepada seluruh kepada daerah dan wakil kepala daerah PDIP, untuk menunda perjalanan yang akan mengikuti retreat di Magelang pada 21-28 Februari 2025,” demikian bunyi instruksi tersebut.
Di Jawa Barat sendiri adalah sejumlah kepala daerah terpilih yang diusung PDIP. Mereka antara lain Bupati Cirebon Imron Rosyadi, Bupati Pangandaran Citra Pitriyami, Bupati Bekasi Ade Kuswara, dan Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono.
(wis/csr)
