Delapan Bulan Alvaro Hilang Hingga Info Satu Warga Tenjo Tuntun Polisi Ungkap Terjadinya Pembunuhan

by -22 Views
by
banner 468x60

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Aparat kepolisian telah mengungkap kasus hilangnya Alvaro Kiano Nugroho (6 tahun). Pelaku penculikan dan pembunuhan bocah asal Pesanggrahan, Jakarta Selatan, itu tidak lain adalah ayah tirinya, Alex Iskandar (AI).

banner 336x280

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly mengatakan, kasus itu pertama kali dilaporkan kepada aparat kepolisian pada 7 Maret 2025. Kasus kehilangan orang itu dilaporkan oleh Tugimin (71), yang merupakan kakek Alvaro, didampingi oleh AI, ke Polsek Pesanggrahan.

“Anak AKN, tidak pulang-pulang ya, artinya diduga diculik oleh seorang yang tidak dikenal,” kata dia di Polres Metro Jakarta Selatan, Kamis (27/11/2025).

Menurut dia, polisi yang menerima laporan langsung melakukan upaya pencarian. Upaya pencarian itu bahkan dilakukan ke berbagai daerah, seperti Batam, Sukabumi, dan Bandung. Polisi juga mendatangi sejumlah kerabat korban yang dicurigai, termasuk ayah kandung Alvaro yang menjalani masa tahanan di Lapas Cipinang. 

Baru setelah delapan bulan setelah Alvaro hilang pada 6 Maret 2025, polisi baru dapat mengungkap kasus itu. Alvaro ditemukan telah meninggal dunia di kawasan Tenjo, Bogor, Jawa Barat (Jabar). Pelaku penculikan dan pembunuhan bocah itu diduga kuat adalah Alex, ayah tiri Alvaro. 

Menurut Nicolas, kasus itu bermula ketika korban bermain di Masjid Al Muflihun yang berada di sekitar rumahnya menjelang buka puasa. Ketika itu, berdasarkan keterangan marbot masjid, terdapat orang tidak dikenal yang mencari Alvaro.

“Memang korban AKN ini sudah mengenal dengan orang itu, karena juga kebetulan ada saksi mengatakan bahwa ditanya, ‘Mencari siapa?’ dan dijawab oleh AI bahwa, ‘Mencari anak saya, Alvaro’,” kata Nicolas.

Lantaran tidak merasa curiga, marbot masjid yang bernama Ngatman (59) itu pun mempersilakan yang bersangkutan untuk menemui Alvaro di lantai dua. Alvaro yang sudah kenal dengan Alex pun ikut dengannya karena dijanjikan akan dibelikan mainan dan makanan. 

Menurut Nicolas, Alex dan Alvaro pergi bersama. Alex membawa Alvaro ke rumahnya di kawasan Tangerang, karena yang bersangkutan ingin mandi terlebih dahulu. Namun, Alvaro terus menangis karena ingin pulang ke rumah kakeknya di Pesanggrahan. Pasalnya, Alex belum memberikan mainan yang dijanjikan.

“Akhirnya dari situlah, karena AKN rewel, nangis, akhirnya keluar dari situ, menurut keterangan ayah tirinya, AI ini, dari situ AKN dicekap dengan handuk yang tergantung dan juga dicekik serta ditindih. Akhirnya kurang lebih 2 sampai 3 menit, akhirnya korban AKN ini tidak bergerak lagi dan saat itu juga AI ini panik,” kata dia. 

Nicolas mengatakan, Alex yang panik berusaha untuk menghilangkan barang bukti. Alhasil, Alex mencari tas untuk menyembunyikan korban. Tak hanya itu, korban juga membeli plastik hitam. Alex kemudian mengikat korban dengan tali rapia dan memasukkannya ke dalam plastik. 

Setelahnya, jenazah korban ditempatkan di garasi rumah Alex selama tiga hari. Lalu pada 9 Maret 2025, Alex berusaha untuk mencari tempat yang aman untuk dia mau membuang mayat tersebut.

“Dan dia putuskan, dia menuju, dia mengangkat mayat itu dan meletakkan di mobil terios miliknya dan menuju Tenjo,” kata Nicolas. 

Menurut Nicolas, Alex sudah akrab dengan wilayah Tenjo. Pasalnya, ia sudah sering pergi ke wilayah itu lantaran adik perempuannya tinggal di sana.

“Di situlah dia membuang korban di situ, di tempat yang aman di sekitar TKP, ya, pembuangan yaitu di tumpukan sampah dekat sungai, jembatan, dekat jembatan, bawah jembatan, Sungai Ciliwung, di daerah Bogor itu,” ujar dia.


banner 336x280

No More Posts Available.

No more pages to load.