Di Tanah Subang, GP Ansor Berikhtiar Bangun Kedaulatan Pangan

by -52 Views
by
banner 468x60

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Gerakan Pemuda (GP) Ansor menutup lembaran tahun 2025 dengan sebuah langkah konkret di sektor ekonomi riil. Organisasi pemuda ini semakin serius memperkuat kemandirian para kadernya melalui pengembangan usaha peternakan ayam broiler yang berskala masif.

banner 336x280

Bekerja sama dengan Kelompok Usaha Gotong Royong BUMA Chicken Park (BCP), GP Ansor meresmikan usaha peternakan berkapasitas 30 ribu ekor. Proyek strategis ini berlokasi di wilayah Subang, Jawa Barat, sebuah daerah yang dikenal memiliki potensi agribisnis yang kuat.



Peresmian yang berlangsung pada Ahad (28/12/2025) tersebut bukan sekadar seremoni biasa. Bagian dari visi besar organisasi ini menjadi simbol bahwa kader Ansor siap menjadi pemain kunci dalam sektor ketahanan pangan nasional.

Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor, Addin Jauharudin, menyatakan bahwa pendirian kandang ayam di Subang ini adalah penutup tahun yang penuh optimisme. Ia melihat proyek ini sebagai bukti nyata bahwa program ekonomi kader bukan sekadar wacana di atas kertas.

“Alhamdulillah kita bisa menutup akhir tahun dengan mendirikan kandang ayam broiler sebanyak 30 ribu ekor di Subang,” ujar Addin dalam keterangannya di hadapan para kader, Senin (29/12/2025).

Addin menjelaskan bahwa capaian di Subang merupakan realisasi tahap pertama dari rangkaian program ekonomi nasional. Langkah ini akan menjadi cetak biru bagi pengembangan usaha serupa di berbagai wilayah lain di Indonesia.

Menurutnya, keberhasilan di Subang akan segera diikuti oleh realisasi-realisasi berikutnya. Tujuannya jelas, yakni menciptakan ekosistem usaha yang merata dan mampu menjangkau seluruh tingkatan kader hingga ke akar rumput.

Lebih jauh, Addin menegaskan bahwa peternakan ini merupakan bagian integral dari upaya organisasi mendukung kedaulatan pangan pemerintah. Ia ingin program Ansor di level bawah bersinergi dengan kebijakan strategis nasional yang sedang digencarkan.

Sistem usaha yang dibangun di Subang pun didesain agar memberikan manfaat timbal balik. Tidak hanya untuk memperkuat organisasi secara kelembagaan, tetapi juga berdampak langsung pada kesejahteraan ekonomi setiap kader yang terlibat.

Model bisnis yang diterapkan adalah gotong royong modern yang membuka ruang kontribusi bagi setiap individu. Addin menekankan pentingnya sinergi potensi daerah untuk menciptakan unit usaha yang kompetitif dan berkelanjutan.

Dalam pelaksanaannya, kader dipersilakan berkontribusi sesuai kemampuan yang dimiliki. Ada yang berperan sebagai penyedia modal, pemilik lahan yang disewakan, hingga penyedia bibit ayam berkualitas.

“Pengelolaannya dilakukan bersama-sama dengan mengedepankan akuntabilitas dan bisnis yang modern. Ekonomi kader jalan, kas organisasi juga jalan,” tutur Addin menjelaskan skema bagi hasil dan pengelolaan profesional yang diusung.

Semangat ekonomi kerakyatan ini sebenarnya telah dikukuhkan sejak Oktober lalu di Bandung. Fokus utamanya adalah mengoptimalkan potensi desa-desa sebagai basis kekuatan ekonomi baru bagi para kader di daerah.

Addin pun berpesan agar peluang emas ini dimanfaatkan secara maksimal oleh seluruh elemen organisasi. Baginya, peternakan di Subang adalah obor penggerak agar kader Ansor tidak hanya tangguh secara organisasi, tetapi juga mandiri secara finansial.

banner 336x280

No More Posts Available.

No more pages to load.