Emas Menguat Tajam, Tren Bullish Kian Kokoh Didukung Melemahnya Dolar AS

by -19 Views
banner 468x60

Harga emas (XAU/USD) kembali bergerak positif pada perdagangan Kamis setelah lonjakan kuat sehari sebelumnya. Pada Rabu (26/11), emas mencatat kenaikan lebih dari 0,80%, terdorong oleh penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS serta pelemahan Dolar AS. Kedua faktor ini meningkatkan minat investor terhadap aset aman, terutama ketika peluang penurunan suku bunga oleh Federal Reserve masih tinggi meski data ekonomi Amerika menunjukkan ketahanan. XAU/USD sempat menyentuh $4.165 setelah rebound dari level terendah hariannya di $4.127.

Menurut analis Dupoin Futures Indonesia, Andy Nugraha, sinyal teknikal emas memperlihatkan kecenderungan bullish yang semakin dominan. Pola candlestick harian yang terbentuk, ditambah posisi harga yang bergerak di atas indikator Moving Average, menunjukkan momentum kenaikan masih kuat. “Selama dorongan beli tetap terjaga, prospek emas untuk melanjutkan penguatan masih sangat terbuka,” jelas Andy.

banner 336x280

Dalam pandangan Andy, ada dua skenario utama yang berpotensi terjadi hari ini. Jika tekanan beli terus berlanjut, emas diperkirakan dapat menembus area $4.208, yang menjadi resistance penting. Namun, jika momentum memudar dan harga terkoreksi, maka penurunan kemungkinan mengarah ke $4.116, yang saat ini berfungsi sebagai support jangka pendek.

Pada Kamis pagi (27/11), XAU/USD sempat bergerak di kisaran $4.150, sedikit melemah dibanding penutupan sebelumnya, namun tetap berada dalam jalur bullish. Dari sisi fundamental, data ekonomi terbaru dari AS turut memberikan dinamika baru. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan klaim tunjangan pengangguran mingguan turun ke 216.000—level terendah sejak pertengahan April—dan lebih baik dari perkiraan. Meski Pesanan Barang Tahan Lama untuk September mengalami penurunan dari bulan sebelumnya, angka tersebut tetap berada di atas ekspektasi pasar.

Menariknya, data ekonomi yang cukup kuat ini tidak mengurangi keyakinan pasar bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga pada pertemuan Desember. Probabilitas kebijakan dovish tersebut berada di sekitar 85%, menurut CME FedWatch Tool. Ekspektasi ini menjadi faktor utama pelemahan Dolar AS, tercermin dari turunnya Indeks Dolar (DXY) ke level 99,60 atau 0,19% lebih rendah dari sesi sebelumnya. Melemahnya dolar memberikan dorongan tambahan bagi emas, yang memiliki hubungan terbalik terhadap pergerakan mata uang tersebut.

Di sisi geopolitik, ketegangan antara Tiongkok dan Taiwan kembali meningkat setelah Taiwan menilai adanya perubahan pola manuver militer Beijing. Sementara itu, kabar adanya perkembangan positif menuju potensi resolusi konflik Rusia-Ukraina juga ikut memengaruhi sentimen pasar. Walau perdamaian biasanya menekan permintaan aset safe haven seperti emas, ekspektasi pelonggaran kebijakan The Fed masih menjadi penopang utama pergerakan harga.

Secara keseluruhan, tren emas pada hari ini masih menunjukkan arah naik yang kuat. Didukung oleh pelemahan dolar, meningkatnya peluang pemangkasan suku bunga, dan kondisi global yang dinamis, potensi penguatan emas tetap besar. Meski demikian, pelaku pasar disarankan tetap waspada terhadap potensi koreksi teknikal di tengah pergerakan harga yang semakin sensitif terhadap sentimen global.

banner 336x280

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

No More Posts Available.

No more pages to load.