
Penampakan bulan yang menguning setelah gerhana bulan sebagian yang diambil dari kawasan Kelurahan Kujang Sari, Kota Bandung, Ahad (29/10/2023)
REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut gerhana bulan total yang terjadi pada Ahad (7/9/2025) malam dapat dilihat di seluruh langit kabupaten dan kota se-Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Kendari Rudin saat dihubungi mengatakan gerhana bulan total itu terjadi saat posisi matahari, bumi, dan bulan sejajar di satu garis lurus, sehingga membuat bulan masuk ke bayangan inti atau umbra bulan.
“Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dari pergerakan posisi matahari, bumi, dan bulan yang dinamis ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya,” kata Rudin, Ahad.
BACA JUGA: Alquran dan Hadits Jelaskan tentang Fenomena Gerhana Matahari
Dia menyebutkan saat puncak gerhana terjadi, bulan akan terlihat berwarna merah jika langit tidak berawan, dan dapat dilihat langsung dengan mata telanjang.
Rudin menyampaikan jika gerhana bulan total itu dapat dilihat hampir di seluruh Indonesia, begitu juga di Sulawesi Tenggara. Seluruh wilayah Sulawesi Tenggara mencakup 17 kabupaten dan kota dapat menyaksikannya langsung. Gerhana akan terjadi mulai pukul 23.26 Wita hingga Senin (8/9/2025) pukul 04.56 Wita.
“Stasiun Geofisika Kendari juga akan melakukan pengamatan Gerhana Bulan total, pada 07 September 2025 di Halaman Kantor Stasiun Geofisika Kendari,” jelasnya.
Fase gerhana bulan total pada 7 September 2025
23.56 Wita: fase penumbra mulai
00.26 Wita: fase gerhana sebagian mulai
01.30 Wita: gerhana total mulai
02.11 Wita: puncak gerhana
02.53 Wita: gerhana total berakhir
03.56 Wita: gerhana sebagian berakhir
04.56 Wita: fase penumbra berakhir
sumber : Antara