ITB dan Undana Perkuat Kolaborasi Kembangkan Ekonomi Kreatif di NTT

by -22 Views
by
banner 468x60

REPUBLIKA.CO.ID,KUPANG — Institut Teknologi Bandung (ITB) memperkuat komitmennya dalam pemberdayaan masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui kolaborasi dengan Universitas Nusa Cendana (Undana) dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi NTT.

banner 336x280

Langkah ini merupakan kelanjutan dari program Pengabdian kepada Masyarakat ITB di Desa Adobala, Kabupaten Flores Timur, yang berfokus pada pengembangan potensi ekonomi kreatif dan penguatan kelembagaan desa.



Ketua tim program ITB, Sonny Rustiadi Ph.D., menyampaikan bahwa kegiatan di Adobala menjadi contoh nyata kontribusi akademik dalam memajukan masyarakat melalui inovasi dan pendekatan kolaboratif.

“Kami mengembangkan modul pembelajaran yang bisa langsung diterapkan, seperti inovasi desain produk tenun dan pengembangan kelembagaan BUMDes. Kami berharap model ini dapat direplikasi di wilayah lain di NTT,” ujar Sonny.

Dalam kunjungan ke Kupang, tim ITB melakukan audiensi dengan pimpinan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Nusa Cendana (Undana), yakni Dr. Apriana H.J. Fanggidae, Dr. Paulina Y. Amtiran, dan Dr. Viktorianus M. Da Lopez.

Pihak Undana menyambut baik kolaborasi tersebut dan menilai kegiatan ITB di Flores Timur sejalan dengan komitmen mereka untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan kerajinan tenun bernilai ekonomi dan budaya tinggi.

Selain Undana, tim ITB juga diterima oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTT, Dr. Zeth Sony Libing. Ia menilai, kegiatan semacam ini dapat membantu mengatasi tantangan yang dihadapi para perajin, terutama dalam aspek pemasaran.

“Pemasaran masih menjadi tantangan besar. Program seperti ini diharapkan dapat membantu meningkatkan semangat produksi dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Zeth.

Anggota tim Pengabdian Masyarakat ITB, Zartikazahra Nurulfiqri, MBA, menegaskan kesiapan pihaknya untuk menjalin kerja sama lebih lanjut dengan Undana dan Pemerintah Provinsi NTT.

“Kami terbuka untuk melanjutkan kolaborasi, baik dalam bentuk riset, pelatihan, maupun pengembangan kurikulum berbasis potensi lokal,” katanya.

Sementara itu, Zulfikar Rifan Maulana, MBA, juga menekankan pentingnya sinergi lintas sektor agar program pemberdayaan dapat berkelanjutan.

“Keberlanjutan akan terwujud bila akademisi, pemerintah daerah, dan pelaku industri bekerja bersama. Kami siap menjadi bagian dari ekosistem itu,” ujarnya.

Melalui kolaborasi ini, ITB berharap kerja sama dengan Undana dan Disperindag NTT menjadi langkah awal dalam memperluas dampak pengabdian masyarakat ke berbagai wilayah lain di provinsi tersebut. Program ini diharapkan memperkuat ekosistem ekonomi lokal berbasis desain, inovasi, dan pemberdayaan masyarakat.

banner 336x280

No More Posts Available.

No more pages to load.