Jalan Panjang Kembangkan Koperasi Desa Merah Putih

by -1 Views
banner 468x60
Jakarta

Jalan untuk membangun Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih tidaklah mudah. Menteri Koperasi Budi Arie memaparkan tahapan peta jalan pengembangan Kopdes Merah Putih ini.

banner 336x280

Hal ini disampaikan Menkop Budi Arie dalam acara yang bertempat di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Rabu (12/3/2025). Acara ini diikuti oleh puluhan peserta.

Founder & Chairman CT Corp Chairul Tanjung (CT) serta Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto juga hadir di sini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk diketahui, #DemiIndonesia Ayo Berkoperasi, Koperasi Bangkit adalah program komprehensif yang bertujuan meningkatkan pemahaman dan kesadaran seluruh lapisan masyarakat Indonesia tentang pentingnya menerapkan sistem koperasi dan keuntungan pemaksimalan sistem koperasi melalui wawasan yang relevan dan penerapan yang praktis oleh para ahli.

Acara ini dimoderatori oleh Pemimpin Redaksi detikcom Alfito Deannova Ginting. Hadir pula Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengisi keynote speech sekaligus narasumber dalam talk show inspiratif #DemiIndonesia Ayo Berkoperasi, Koperasi Bangkit. Acara ini juga menghadirkan sesi hiburan dari Uut Salsabil.


ADVERTISEMENT

Tak hanya Budi Arie, acara #DemiIndonesia Ayo Berkoperasi akan menghadirkan berbagai narasumber yang kompeten di bidangnya, di antaranya:

1. Komjen Tomsi Tohir Balaw – Sekjen Kementerian Menteri Dalam Negeri

2. Yandri Susanto – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal

3. Munadi Herlambang – Direktur Institutional Banking BNI

4. Supomo – Direktur Utama LPDB (Lembaga Pengelola Dana Bergulir)

#DemiIndonesia #AyoBerkoperasi #KoperasiBangkit dipersembahkan oleh detikcom bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan Lembaga Pengelola Dana Bergulir serta didukung PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT PLN (Persero).

Peta Jalan Kopdes Merah Putih

Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menceritakan awal mula Koperasi Desa Merah Putih dilahirkan dalam acara Demi Indonesia Ayo Berkoperasi Koperasi Bangkit di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Rabu (12/3/2025).
Menkop Budi Arie (Andhika Prasetya/detikcom)

Dalam paparannya, Menkop Budi Arie menyampaikan tahapan-tahapan peta jalan pembentukan Koperasi Desa Merah Putih. Budi Arie mengatakan peta jalan ini penting dalam pengembangan Kopdes Merah Putih.

“Inilah pembentukan peta jalan Kopdes Merah Putih, di mana tahap pertama pembentukan koordinasi K/L dan pemda, hari ini kami di Kementerian Koperasi melakukan rapat koordinasi,” ujar Budi Arie.

Rapat koordinasi ini membahas soal pemetaan koperasi dan potensi desa, modul perkoperasian, sosialisasi mengenai kopdes, pendampingan kelembagaan, dan konferensi Kopdes Merah Putih.

Kemudian, tahapan berikutnya adalah launching 70 ribu desa merah putih. Nanti launching akan dilakukan di hari Koperasi Nasional.

“Selanjutnya, di tahap kedua adalah launching 70 ribu desa merah putih dan diharapkan tanggal 12 Juli 2025 di hari puncak hari koperasi nasional, tapi tempat dan acaranya sedang didiskusikan lebih lanjut,” tuturnya.

Budi Arie juga menjelaskan tahapan pengembangan. Tahapan ini merupakan yang paling krusial.

“Di tahap pengembangan, inilah yang paling penting dan paling krusial dalam pengembangan koperasi ini karena perlu pendampingan usaha dan peningkatan sumber daya manusia,” ujarnya.

Lebih lanjut, Budi Arie membahas tahapan akses pembiayaan. Dalam hal ini, pemerintah juga mendorong bank pemerintah agar mau memberikan akses pembiayaan.

“Selanjutnya akses pembiayaan, di mana ini komitmen dari pemerintah, khususnya Pak Presiden, di mana melakukan dorongan kepada bank-bank pemerintah,” katanya.

Terakhir, soal tata kelola kelembagaan. Hal ini penting karena prinsip koperasi yang sukarela.

“Berikutnya tata kelola kelembagaan, karena kita tahu tata kelola kelembagaan ini jadi isu penting. Karena koperasi ini prinsipnya sukarela, mandiri, dan gotong royong,” pungkasnya.

Menggali Potensi Desa

Mendes PDT Yandri Susanto (Andhika Prasetya/detikcom)
Mendes PDT Yandri Susanto (Andhika Prasetya/detikcom)

Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mengatakan desa memiliki potensi yang besar dalam membantu pertumbuhan ekonomi dengan maksimal. Ia mengatakan, apabila setiap desa memiliki koperasi desa yang dijalankan dengan baik, bisa membantu pertumbuhan ekonomi dari desa hingga 2-3 persen.

“Kalau kooperasi desa ini cepat dan akurat, kemudian strukturnya bagus, kemudian sumber daya manusia juga mumpuni, kemudian semua potensi yang ada itu kita maksimalkan, maka gerakan ekonomi dari desa itu untuk pertumbuhan ekonomi 8% yang dicanangkan oleh pemerintah sekarang, itu insyaallah dari desa bisa menyumbangkan 2-3%,” tutur Yandri.

Melihat potensi tersebut, Yandri menyambut baik kehadiran sumber ekonomi baru seperti koperasi desa atau badan usaha milik desa (BUMDes). Yandri mengatakan akan mendukung penuh sumber ekonomi itu yang berpusat di desa.

“Maka kehadiran banyak pihak atau sumber-sumber ekonomi baru, apakah itu BUMDes, apakah itu kooperasi desa merah putih karena khususnya atau tempatnya di desa, tentu Kementerian Desa dan PDT menyambut baik,” tutur Yandri.

Digitalisasi Koperasi

Demi Indonesia (detikcom)
Direktur Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Supomo (Andhika Prasetya/detikcom)

Dukungan juga disampaikan oleh Direktur Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Supomo. Supomo mengatakan lembaganya siap membantu petani melalui koperasi yang ada di desa. Supomo mengatakan akan membantu petani menyalurkan hasil panen langsung pasar modern.

“Contoh ini di Magelang, atau di Ciwidey di Bandung, nggak mungkin yang namanya pertanian sayur-mayuran dihabisin (di desa), perlu dibawa ke kota. Nah perlu dibawa ke kota ini supaya tidak panjang rantainya, makanya melalui koperasi itu langsung (dibawa) ke misalkan modern market yang sudah ada sekarang,” ujar Supomo.

“Jadi nanti pola-pola itu yang akan kami bersama-sama dengan kementerian kooperasi untuk meng-agregator para kooperasi-kooperasi yang ada di desa untuk dihimpun kemudian dibawa ke modern market,” tambahnya

Supomo mengatakan akan mendukung industri pertanian melalui koperasi karena memiliki potensi ekonomi yang tinggi. Supomo mengatakan telah menyiapkan koperasi-koperasi yang akan mendukung industri pertanian tersebut.

“Salah satu pendampingan yaitu sekarang pastilah contoh pertanian atau sayur, sayur yang mana, yang dikehendaki, yang harus mempunyai potensi nilai ekonomi yang tinggi yaitu perlu pendampingan,” tutur Supomo.

Direktur Institutional Banking BNI Munadi Herlambang (Andhika Prasetya/detikcom)Direktur Institutional Banking BNI Munadi Herlambang (Andhika Prasetya/detikcom)

Dukungan juga disampaikan oleh Direktur Institutional Banking BNI Munadi Herlambang. Dia mengungkap ada hubungan antara koperasi dan BNI dengan Presiden Prabowo Subianto. Semuanya terhubung dengan sosok Margono Djojohadikusumo yang merupakan kakek dari Presiden Prabowo Subianto.

“BNI tidak mungkin tidak support Koperasi Desa, karena pendiri BNI dan Tokoh Koperasi sama, bapak Margono Djojohadikusumo, kakek dari Presiden Prabowo,” kata Munadi Herlambang.

Dia menyebutkan berkat sosok Margono inilah ada hubungan spesial di antara ketiganya. Maka, sudah pasti BNI akan mendukung penuh program-program pemerintah yang berkaitan dengan koperasi.

“Secara historis, secara sanadnya kalau orang NU bilang, secara sanad sudah nyambung antara BNI dan koperasi,” imbuhnya.

Halaman 2 dari 4

(rdp/dhn)

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Usulkan di sini




banner 336x280

No More Posts Available.

No more pages to load.