REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat melaporkan 34 kejadian bencana terjadi dalam sepekan terakhir di Jawa Barat sejak tanggal 19 hingga 25 Oktober. Bencana yang terjadi yaitu banjir, tanah longsor hingga cuaca ekstrem.
“Total 34 kejadian bencana di Jawa Barat, banjir 6 kejadian, tanah longsor 10 kejadian, cuaca ekstrem 17 kejadian dan kebakaran lahan satu kejadian,” ujar Pranata Humas Ahli BPBD Jabar Hadi Rahmat saat dikonfirmasi, Ahad (26/10/2025).
Tidak ada kode iklan yang tersedia.
Akibat bencana yang terjadi, ia menuturkan 93 rumah rusak berat, 200 rusak sedang, 1.221 rumah rusak ringan. Sebanyak 3.059 rumah sempat terendam banjir, tiga orang meninggal dunia dan 11.836 orang masyarakat terdampak bencana.
“Tiga orang meninggal dunia,” kata dia.
Hadi mengatakan Kabupaten Karawang menempati urutan pertama kejadian bencana yang banyak terjadi. Disusul oleh Kabupaten Bogor dan Kabupaten Bandung Barat serta Kabupaten Bandung dan Sukabumi.
Ia menuturkan cuaca saat ini di Jawa Barat tengah memasuki masa peralihan ke musim hujan. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrem dan bencana.
“Kita dalam masa peralihan ke musim hujan, diharapkan mewaspadai potensi cuaca ekstrem, hindari berlindung di bawah pohon atau papan reklame saat berlindung,” kata dia.
Sebelumnya, Stasiun Klimatologi Jawa Barat, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan musim hujan di Jawa Barat tahun 2025 akan datang lebih cepat dibandingkan kondisi normal 30 tahun terakhir. Hujan akan terjadi dengan intensitas lebih tinggi dari biasanya.
Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Barat Rakhmat Prasetia mengatakan beberapa wilayah Jawa Barat sudah memasuki musim hujan lebih awal sejak bulan Agustus. Tercatat 11 wilayah sudah mengalami hujan pada bulan Agustus, 4 wilayah di September dan 7 wilayah di Oktober.
“Secara umum awal musim hujan tahun ini di Jawa Barat maju dari biasanya di lebih dari separuh wilayah,” ucap dia, Kamis (23/10/2025).
