Jawa Barat Raih Peringkat Pertama di Indonesia Muslim Travel Index 2025

by -13 Views
by
banner 468x60

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG, – Provinsi Jawa Barat berhasil meraih peringkat pertama dalam Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2025 dengan skor total 69,6. Pencapaian ini diumumkan dalam ajang Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) di Jakarta pekan ini, setelah sebelumnya berada di posisi keenam. Keberhasilan ini dicapai melalui penguatan ekosistem halal di wilayah tersebut.

banner 336x280

Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Iendra Sofyan, pencapaian ini adalah hasil dari penguatan lintas sektor melalui kerangka ACES (Access, Communication, Environment, Services). Selain itu, program unggulan Smiling West Java Muslim Friendly Tourism (SWJ-MFT) yang telah berjalan sejak 2024 juga berperan penting.

Jawa Barat menempati posisi ketiga dalam kategori pelayanan dengan skor 75,7 dan komunikasi dengan skor 67,5, berkat dukungan dari fasilitas halal, atraksi budaya, serta kesiapan infrastruktur hotel dan bandara. Iendra menyatakan, “Selama tiga tahun terakhir kita berada di peringkat enam. Tahun ini seluruh jajaran turun langsung memastikan kesiapan lapangan. Hasilnya, alhamdulillah, kita berada di peringkat satu.”



Selain meraih peringkat pertama IMTI, provinsi ini juga memperoleh dua penghargaan khusus, yaitu Special Recognition Award of Muslim Friendly Destination dan Best Environment Performance of The Year, dengan skor tertinggi nasional untuk kategori lingkungan sebesar 82,8.

Untuk mendukung pengembangan ekosistem pariwisata digital, termasuk yang terkategori halal, Jawa Barat menggandeng akademisi untuk menciptakan inovasi berbasis teknologi. Salah satu inovasi tersebut adalah HalalBot, chatbot berbasis deep learning hasil kolaborasi Universitas Pendidikan Indonesia dan Telkom University, yang memudahkan wisatawan Muslim dalam merencanakan perjalanan.

Jawa Barat juga tercatat sebagai provinsi dengan jumlah produk bersertifikat halal terbanyak di Indonesia, mencapai lebih dari 1,3 juta produk, yang mendukung sektor UMKM dan perdagangan daerah. “Ketersediaan produk dan layanan halal merupakan fondasi penting untuk menjamin kenyamanan wisatawan, dan Jawa Barat sudah cukup kuat di aspek ini,” ujar Iendra.

Iendra juga menyebutkan bahwa wilayah Bandung Raya dan Cirebon Raya kini ditetapkan sebagai pilot project untuk implementasi RIDA Impact Score (RIS), kerangka evaluasi baru yang menilai pengalaman etis, inovasi digital, dan jaminan layanan bagi wisatawan.

Meski masih berada di peringkat ke-10 untuk kategori aksesibilitas, pemerintah daerah menilai ini sebagai tantangan strategis yang sedang diatasi melalui percepatan infrastruktur dan konektivitas. “Peningkatan akses menjadi prioritas kami ke depan. Tapi secara keseluruhan, capaian ini adalah hasil kerja bersama semua pihak: akademisi, pelaku industri, komunitas, media, dan tentunya masyarakat,” kata Iendra.

Dengan keberhasilan ini, Pemprov Jabar optimistis posisi daerah sebagai destinasi unggulan wisata halal akan semakin kuat di level nasional dan internasional. “Pengakuan ini bukan sekadar prestasi simbolik, tapi menjadi dorongan untuk terus memperkuat daya saing global dan mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan,” tutur Iendra.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara

banner 336x280

No More Posts Available.

No more pages to load.