
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG–Menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), Jalan Dr Setiabudi akan menjadi jalur utama penghubung Kota Bandung menuju kawasan wisata Lembang. Sebagai jalur penting, kawasan ini sudah dipastikan siap dilintasi oleh kendaraan wisatawan yang akan memanfaatkan momentum libur panjang sekaligus libur sekolah akhir tahun.
Jalan Dr Setiabudi, diketahui merupakan akses vital menuju berbagai destinasi wisata unggulan di Kabupaten Bandung Barat. Berdasarkan hasil peninjauan lapangan oleh Ketua Tim Peninjauan Nataru Kota Bandung dari Kementerian Pariwisata yang juga menjabat sebagai Direktur Politeknik Pariwisata NHI Bandung, Anwari Masatip, kondisi ruas jalan tersebut kini telah mulus setelah dilakukan perbaikan melalui pengaspalan hotmix.
Arus lalu lintas di kawasan simpang Jalan Dr. Setiabudi–Terminal Ledeng terpantau ramai namun tetap lancar. Kendaraan dari arah Jalan Sersan Bajuri maupun dari kawasan Lembang mengalir tanpa hambatan berarti. Jalur ini diproyeksikan menjadi salah satu akses utama selama libur Nataru, seiring meningkatnya mobilitas wisatawan menuju kawasan pegunungan Lembang. Dari hasil pemantauan, puluhan bus pariwisata terlihat melintasi jalur tersebut.
Anwari mengatakan, dari hasil peninjauan Tim Kementerian Pariwisata, terdapat empat posko siaga libur Nataru yang disiapkan di sepanjang jalur ini. Yaitu di Perempatan Terminal Ledeng–Jalan Dr. Setiabudi, Jalan Raya Lembang, Alun-Alun Lembang, serta di perbatasan Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Subang, tepatnya di depan kawasan Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu.
Menurut Anwari Masatip, kegiatan pemantauan ini merupakan tindak lanjut dari arahan langsung Menteri Pariwisata untuk memastikan penyelenggaraan libur Natal dan Tahun Baru berjalan aman, nyaman, dan menyenangkan. “Kementerian Pariwisata ingin memastikan seluruh destinasi dan akses pendukungnya siap menyambut wisatawan. Kesiapan infrastruktur, kelancaran lalu lintas, serta kehadiran posko siaga menjadi kunci agar masyarakat dapat menikmati libur Nataru dengan rasa aman dan pengalaman berwisata yang berkualitas,” ujar Anwari, akhir pekan ini.
Menurut Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung, Rizki Kusrulyadi, upaya pemeliharaan dan perbaikan infrastruktur jalan dilakukan sebagai langkah antisipatif untuk mendukung kelancaran mobilitas masyarakat dan mencegah potensi kemacetan. Hal ini sejalan dengan prediksi meningkatnya jumlah wisatawan yang akan berkunjung ke Kota Bandung selama libur akhir tahun.
“Seluruh paket pekerjaan infrastruktur yang bersifat kontraktual ditargetkan rampung sebelum memasuki puncak arus libur Nataru 2025–2026,” ujar Rizki.
Dari sisi pengamanan lalu lintas, Kasatlantas Polrestabes Bandung Wahyu Pristha menjelaskan bahwa khusus jalur wisata, pihaknya telah berkoordinasi dengan Polres Cimahi untuk mengatur arus kendaraan menuju dan dari kawasan Lembang. Rekayasa lalu lintas dilakukan melalui sistem estafet serta pengaturan prioritas arah kendaraan berdasarkan waktu.
Menurut Wahyu, pada pagi hingga siang hari arus kendaraan diprioritaskan menuju kawasan wisata, sedangkan pada siang hingga sore hari diberlakukan prioritas arus kendaraan menuju arah Kota Bandung. “Pengaturan ini merupakan komitmen bersama dengan Polres Cimahi agar arus lalu lintas tetap terkendali dan tidak menimbulkan kendala, baik di wilayah Kota Bandung maupun kawasan Lembang,” katanya.
Polrestabes Bandung juga telah menetapkan 18 titik rawan kemacetan yang menjadi fokus pengawasan petugas selama libur Nataru, salah satunya berada di sepanjang Jalan Dr. Setiabudi, khususnya di kawasan perempatan Terminal Ledeng.














