
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) angkat bicara terkait proses penyelidikan dugaan korupsi proyek kereta cepat atau Whoosh oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengatakan manajemen KCIC bersedia membantu KPK dalam memproses dugaan korupsi tersebut.
“Terkait hal tersebut, KCIC akan kooperatif dan menghormati semua proses yang akan dijalankan oleh KPK,” ujar Eva saat dihubungi Republika di Jakarta, Rabu (29/10/2025).
Eva menyampaikan proses tersebut tidak akan memengaruhi operasional Whoosh. Ia memastikan layanan Whoosh tetap berjalan normal.
“Layanan dan operasional tetap berjalan lancar dan kondusif,” ucap Eva.
Eva mengatakan KCIC mencatat peningkatan jumlah penumpang Whoosh sebesar 6,3 persen pada periode Januari hingga Oktober 2025 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Selama sepuluh bulan pertama tahun ini, lanjut Eva, layanan Whoosh telah melayani lebih dari 5,1 juta penumpang, meningkat dari 4,8 juta penumpang pada 2024 di periode yang sama.
“Secara kumulatif, sejak beroperasi secara komersial pada Oktober 2023, Whoosh telah melayani lebih dari 12,2 juta penumpang,” lanjut Eva.
Eva menyampaikan peningkatan ini menjadi bukti masyarakat semakin mempercayai layanan Whoosh sebagai moda transportasi andalan yang cepat, efisien, dan nyaman. Menurut dia, kenaikan jumlah penumpang ini menjadi bukti bahwa masyarakat semakin mempercayai layanan Whoosh sebagai moda transportasi cepat dan andalan untuk mobilitas antara Jakarta dan Bandung.
“Kenaikan jumlah penumpang ini didorong sejumlah faktor yang menunjukkan semakin kuatnya minat masyarakat terhadap layanan Whoosh,” ungkap Eva.
Eva mengatakan Whoosh telah menambah jadwal perjalanan menjadi 62 perjalanan per hari serta menghadirkan Stasiun Karawang yang menambah opsi keberangkatan dan konektivitas antardaerah. Ia menyampaikan peningkatan jumlah penumpang Whoosh juga didukung konektivitas antarmoda yang semakin baik di seluruh stasiun.
“Setiap stasiun Whoosh kini terkoneksi dengan berbagai moda transportasi seperti LRT, kereta feeder, kereta komuter, bus, shuttle, taksi, hingga layanan angkutan daring yang memudahkan mobilitas penumpang,” kata Eva.












