Bandung, CNN Indonesia —
Tim SAR Gabungan masih melakukan pencarian terhadap satu penerjun payung yang dilaporkan terjatuh di Perairan Laut Bojongsalawe, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Rabu (31/12).
Korban bernama Widiasih, warga Desa Kamasan, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung. Ia dilaporkan hilang saat mengikuti kegiatan Kejuaraan Daerah (Kejurda) Terjun Payung yang digelar di wilayah tersebut.
SAR Mission Coordinator (SMC) Ade Dian Permana mengatakan operasi pencarian hari ini dimulai sejak pukul 07.00 WIB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“(Tim Search dan Rescue Unit) SRU 1 melakukan penyisiran di perairan menggunakan waverunner dan perahu jukung dengan luas pencarian sekitar 2,82 nautical mile. Sementara SRU 2 menyisir wilayah pesisir pantai di perbatasan Bojongsalawe dan Batukaras sejauh kurang lebih 3,25 kilometer,” ujar Ade Dian Permana.
Selain penyisiran laut dan darat, tim SAR juga melakukan pemantauan udara dengan memanfaatkan drone thermal UAV untuk memperluas jangkauan pencarian di sekitar lokasi kejadian.
Kecelakaan terjun payung terjadi pada Selasa (30/12). Kantor SAR Bandung menerima laporan adanya musibah saat pelaksanaan Kejurda Terjun Payung, lima penerjun payung mengalami insiden usai melompat dari pesawat.
Sekitar pukul 10.15 WIB, para penerjun take off dari Bandara Nusawiru menggunakan pesawat latih fly school Ganesha jenis Cessna 185 dengan nomor registrasi PK-SRC. Namun, saat berada di ketinggian sekitar 10.000 kaki, terjadi perubahan arah mata angin yang menyebabkan para penerjun kehilangan arah.
Akibat kejadian tersebut, tiga penerjun berhasil mendarat meski tidak di lokasi yang telah ditentukan. Satu penerjun lainnya berhasil dievakuasi namun dinyatakan meninggal dunia, sementara satu penerjun masih dalam pencarian hingga saat ini.
Korban selamat diketahui bernama Karni (56), Mustofa (56), dan Khuldori (54). Sementara korban meninggal dunia adalah Rusli (64).
(csr/isn)
