Kementerian PU Percepat Normalisasi Sungai Batang Malalo dan Perbaikan Sabo Dam Pascabanjir Tanah Datar

by -23 Views
banner 468x60

Tanah Datar, 20 Desember 2025 – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) masih melakukan penanganan darurat pascabencana banjir bandang dan longsor yang melanda Sumatera Barat. Salah satu penanganan yang sedang dikerjakan adalah normalisasi Sungai Batang Malalo dan pemulihan fungsi Sabo Dam di Nagari Guguak Malalo, Kabupaten Tanah Datar. Perbaikan ini dilakukan untuk memulihkan kondisi sungai dan Sabo Dam yang terdampak, sekaligus untuk memitigasi risiko bencana di masa depan.

Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan bahwa kesiapsiagaan
infrastruktur dan sumber daya Kementerian PU menjadi bagian penting dalam
mendukung penanganan bencana di berbagai daerah. Pemanfaatan Sabo Dam merupakan
salah satu strategi Kementerian PU dalam memperkuat kesiapsiagaan infrastruktur
air dan keamanan wilayah di sekitarnya.

banner 336x280

Sekretaris Nagari Guguak Malalo Rizal Ramli mengakui bahwa Sabo
Dam di Sungai Batang Malalo memiliki peran penting bagi keselamatan warga saat
bencana banjir dan longsor yang telah lalu. Banjir bandang yang terjadi akhir
November 2025 lalu, yang dinilai lebih besar dibandingkan kejadian serupa pada
tahun 2012, dapat diredam oleh keberadaan Sabo Dam ini.

Image

Saat banjir terjadi, Sabo Dam membantu menahan sebagian besar
material banjir dan longsoran dari hulu sungai, sehingga banyak rumah warga
dapat terselamatkan. Walaupun mengalami kerusakan akibat hantaman material
besar, Sabo Dam terbukti berhasil menahan sedimen berupa pasir dan batu dari
bagian hulu sungai.

“Menurut kami Sabo Dam ini sangat penting karena beberapa kali
runtuhan dari arah aliran sungai, Alhamdulillah karena ada
Sabo Dam ini material banyak tertahan di atas, sehingga banyak rumah yang
terselamatkan,” ungkap Rizal, seraya menambahkan bahwa keberadaan Sabo Dam
memberikan waktu bagi warga untuk meningkatkan kewaspadaan.

“Bencana ini terasa lebih besar dari bencana tahun 2012, tapi
karena adanya Sabo Dam jadi terasa manfaatnya bagi kami. Dengan adanya Sabo Dam
ini kami bisa memantau keadaan air dan mengimbau warga untuk mengungsi,” ujar
Rizal.

Rizal berharap upaya normalisasi Sungai Batang Malalo yang sedang
dikerjakan Kementerian PU terus dipercepat penyelesaiannya karena kalau tidak
segera diatasi masyarakat khawatir akan datang banjir bandang susulan.

Image

Saat ini, bersama Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, Kementerian PU
melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V tengah melakukan upaya penanganan
darurat dan pemulihan Sungai Batang Malalo berikut Sabo Dam-nya.

“Salah satu fokus utama adalah normalisasi Sungai Batang Malalo
sekitar 1,5 Km guna mengembalikan kapasitas alur sungai dan mengurangi potensi
banjir susulan,” ujar Kepala BWS Sumatera V Naryo Widodo.

Naryo juga menambahkan bahwa fungsi strategis Sabo Dam dalam
menahan energi banjir bandang harus segera dipulihkan. Sabo Dam memiliki fungsi
dalam menahan sedimen dan mengurangi energi banjir bandang. Meski terdampak dan
mengalami kerusakan, keberadaannya telah membantu mengurangi risiko yang lebih
besar.

Image

Sementara itu, Kepala Bidang Sumber Daya Air Kabupaten Tanah
Datar, John Kenedy, menyampaikan apresiasinya atas dukungan Kementerian PU dan
berharap perbaikan permanen segera terealisasi.

“Kondisi sekarang Sabo Dam ada kerusakan dengan ketinggian
sedimentasi lebih dari 20 meter. Tanggulnya rusak sepanjang kurang lebih 350
meter,” papar John.

Sabo Dam di Sungai Batang Malalo berfungsi untuk menampung aliran
sedimen atau debris sungai. Sedikit berbeda dengan fungsi bendungan, Sabo Dam
tidak hanya menahan debit aliran air tetapi juga menahan limpasan pasir dan
batu yang terbawa arus air sungai. Konstruksi Sabo Dam biasanya bertingkat,
dengan ukuran terbesar di bagian atas untuk menahan batu-batu besar, dan yang
lebih kecil di bawah untuk menahan pasir.

Bagi masyarakat Tanah Datar, Sabo Dam di Sungai Batang Malalo juga
memiliki manfaat lain, yakni sebagai pendukung sistem irigasi pertanian.
Bencana banjir yang terjadi di Tanah Datar telah merusak fungsi Sabo Dam,
sehingga menyebabkan jaringan irigasi di enam daerah irigasi yang melayani 100
hektare lahan pertanian terputus.

Melalui sinergi antara pemerintah pusat,
pemerintah daerah, dan masyarakat, Kementerian PU berharap penanganan Sabo Dam
dan normalisasi Sungai Batang Malalo dapat segera tuntas sehingga risiko
bencana dapat ditekan, dan aktivitas sosial serta ekonomi warga dapat kembali
berjalan dengan aman dan berkelanjutan.

 

Program kerja ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja,
Bergerak, Berdampak” dalam menjalankan ASTACITA dari Presiden Prabowo Subianto.

#SigapMembangunNegeriUntukRakyat

#SetahunBerdampak

banner 336x280

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

No More Posts Available.

No more pages to load.