Kilat Pajajaran, Kereta Jakarta-Bandung 1,5 Jam Calon Pesaing Whoosh

by -23 Views
by
banner 468x60


Jakarta, CNN Indonesia

banner 336x280

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi alias KDM bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyepakati layanan kereta api strategis ‘Kilat Pajajaran‘ yang disebut bisa memangkas waktu tempuh rute Jakarta-Bandung hanya menjadi 1,5 jam.

Layanan ini diharapkan menjadi solusi percepatan mobilitas warga di jalur konvensional dan menjadi kereta kilat tercepat setelah Whoosh yang membutuhkan waktu tempuh sekitar 46 menit untuk rute yang sama.

Sementara itu, waktu tempuh kereta api reguler Jakarta-Bandung yang ada saat ini adalah sekitar 2,5 hingga tiga jam bergantung jenis keretanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu, apa itu kereta api Kilat Pajajaran?

Kereta api Kilat Pajajaran merupakan transportasi dengan rute Stasiun Gambir, Jakarta sampai Kota Bandung dalam waktu tempuh 1,5 jam dengan nilai proyek investasi yang dibutuhkan sebesar Rp8 triliun.

Bahkan, KDM juga optimistis waktu tempuh dapat dipersingkat kembali menjadi satu jam meski membutuhkan kajian lebih lanjut.

Direktur Utama PT KAI mengatakan kajian untuk proyek kereta api Kilat Pajajaran akan dimulai pada awal 2026.

KDM juga mengatakan Pemprov Jabar telah menyusun rencana pembiayaan yang akan disalurkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jabar senilai Rp2 triliun per tahun, dimulai dari tahun 2027 sampai 2030. Artinya, waktu pengerjaan proyek ini diprediksi akan dilakukan selama 4 tahun.

Tak hanya sampai Bandung, kereta api Kilat Pajajaran rencananya juga akan menghubungkan sampai Kota Banjar melalui Garut dan Tasikmalaya yang ditargetkan membutuhkan waktu tempuh selama hanya tiga jam.

“Kereta Kilat Pajajaran akan memangkas waktu tempuh relatif sangat cepat, Gambir-Bandung menjadi sekitar satu setengah jam. Bahkan layanan ini direncanakan terhubung hingga Garut, Tasikmalaya, dan Banjar dengan waktu tempuh sekitar dua jam melalui Bandung,” ujar Dedi dalam keterangan di Bandung, Rabu (26/11).

Meski demikian, KDM menegaskan bagi kabupaten/kota yang ingin disinggahi oleh kereta Kilat Pajajaran, mereka harus mau ikut berinvestasi terhadap pembangunan kereta tersebut.

“Kabupaten yang tidak ikut investasi dalam pembangunan jalur kereta nyaman Kilat Pajajaran tidak berhenti di situ keretanya. Lewat. Sampai Bandung saja cukup,” tegas KDM.

Sebelumnya, Pemprov Jabar yang dipimpin Gubernur Jabar Dedi Mulyadi atau yang biasa disapa KDM resmi menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan PT KAI, Senin (25/11).

KDM menyatakan pembangunan prasarana kereta api adalah upaya mengembalikan peradaban transportasi terbaik di Jawa Barat yang ramah lingkungan dan bisa menjangkau berbagai wilayah tanpa merusak jaringan tanah.

[Gambas:Video CNN]

(fln/dhf)


banner 336x280

No More Posts Available.

No more pages to load.