Kisah Ayu Rianti Resign dari Perbankan, Kini Jadi Juragan

by -19 Views
by
banner 468x60

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Keputusan untuk resign dari dunia perbankan dan beralih menjadi pengusaha mungkin bukan pilihan banyak orang. Namun, tidak demikian bagi Ayu Rianti.

banner 336x280

Influencer yang awalnya sekadar mengedukasi ibu-ibu terkait pentingnya pemberian ASI itu kini menjadi pebisnis andal dengan omzet miliaran rupiah per bulan lewat usaha skincare berlabel Ayree by Ayrianti.



Kisah sukses perempuan yang akrab disapa Mom Ay oleh para pengikutnya ini tidak diraih dalam sekejap. Ayu mengaku jenuh dengan rutinitas sebagai pekerja kantoran yang mengharuskannya berangkat pagi dan pulang malam setiap hari, dari rumahnya di Cinere, Kota Depok, menuju kantornya di Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan.

“(Perjalanan) sampai rumah tuh tiga jam, udah kayak ke Bandung, setiap hari. Akhirnya berangkat dari rumah jam 05.00 WIB pagi, pulang dari kantor jam 17.00 WIB, sampai rumah jam 20.30 WIB, aku main setengah jam sama anakku, terus udah, tidur,” ujar Ayu saat meninjau proses produksi Ayree di Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (8/10/2025).

Idenya untuk resign dari dunia perbankan sempat mendapat tentangan keras dari keluarga. Namun, Ayu bersyukur karena sang suami, Rachmadi Ifarianto atau Ifa, justru mendukung langkahnya untuk memulai usaha.

Selain ingin memiliki lebih banyak waktu bersama anak, Ifa menilai Ayu memiliki passion kuat di bidang wirausaha. Sejak 2016, Ayu aktif membagikan konten edukasi tentang ASI dan menjual produk-produk skincare dari berbagai merek kepada sekitar 20 ribu pengikutnya di Instagram.

“Jadi sebelum Shopee ada affiliate, aku sudah meng-affiliate-kan diriku sendiri, karena pada nanya bagaimana caranya, belinya di mana. Dulu kan nggak ada bagi-bagi link begitu,” lanjut Ayu.

Ayu kemudian membuka toko daring di Shopee dengan nama Ayrikiwi, yang menjual berbagai produk kebutuhan ibu dan bayi, mulai dari perawatan kulit hingga produk kesehatan. Setahun kemudian, ia memfokuskan diri pada bisnis eyelash extension atau sulam bulu mata.

Usaha itu sempat menghasilkan keuntungan menjanjikan hingga akhirnya ia memutuskan resign dari dunia perbankan pada September 2018.

“Aku resign aja dengan gagah berani karena merasa wah udah oke nih. Eh, begitu aku resign, kemudian bangkrut usahanya. Akhirnya jual produk orang lagi di Shopee. Aku pakai (produk) apa pada nanya lagi, begitu aja tuh sampai produk aku banyak banget di Shopee dulu,” ucapnya.

Ide mendirikan usaha skincare justru datang dari para pengikutnya yang mendorong Ayu membuat produk sendiri.

Pada 2021, Ayu resmi meluncurkan produk skincare dengan merek Ayree by Ayrianti. Ia menyampaikan bahwa produk dikembangkan secara bertahap dengan menyesuaikan kebutuhan para pengikutnya.

“Akhirnya aku coba bikin yang pertama pelembab. Alhamdulillah, bagus responsnya, pada bilang bagus. Lalu aku mulai lagi buat yang lain dan Alhamdulillah pasar menerima,” ujarnya.

Kini, jerih payah Ayu mulai terbayar. Produksi yang awalnya hanya satu-dua jenis produk skincare, kini mencapai 40 produk dengan rentang harga Rp 75 ribu hingga lebih dari Rp 100 ribu. Ayree telah mempekerjakan 35 orang yang terdiri atas admin Shopee, media relations, admin membership, hingga tim event.

Untuk produksi, Ayu menggandeng perusahaan maklon yang menangani bahan baku, formulasi, produksi, legalitas (BPOM, halal), hingga pengemasan di Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.

“Dari awal memang kita memastikan produknya halal semua bahan bakunya. Jangan sampai nanti ada yang alkoholnya melebihi atau mengandung babi,” katanya.

Produksi setiap jenis produk bervariasi antara 3.000 hingga 10 ribu unit per periode, tergantung permintaan pelanggan. Pertumbuhan bisnis yang pesat berdampak pada peningkatan pendapatan Ayree. Saat ini, jumlah membership mencapai sekitar 4.000 anggota.

“Ya lumayan sekarang, Alhamdulillah nyampe miliaran rupiah per bulan omzetnya,” ucap Ayu.

Langkah Ayu meniti kesuksesan tak bisa dilepaskan dari keberadaan platform digital. Ia menyebut peran besar Shopee sebagai wadah berkreasi sekaligus mewujudkan mimpinya.

“Alhamdulillah di Shopee tuh gampang banget kalau buat buka toko dan untuk emak-emak gaptek seperti aku sangat mudah digunakan. Ibu-ibu pelanggan juga nyaman banget sama Shopee,” ujar Ayu.

Lewat platform ini, produk Ayree mampu menjangkau berbagai daerah di Indonesia. Tak hanya Jabodetabek, Ayu juga mengaku kerap menerima pesanan besar dari Makassar hingga Banjarmasin.

Meski menghadapi fluktuasi penjualan, Ayu optimistis bisa meningkatkan pertumbuhan penjualan hingga 20 persen sampai akhir tahun. Ia berharap berbagai event Shopee seperti Payday maupun tanggal kembar mampu mendongkrak penjualan.

“Alhamdulillah dari Shopee suka kasih gratis ongkir. Ibu-ibu kan suka banget gratis ongkir. Nah, kalau dari Ayree biasanya kami kasih produk gratis,” katanya.

Ayu menambahkan, pengembangan produk masih menjadi fokus utama Ayree ke depan. Selain itu, ia ingin lebih aktif menggalakkan program membership untuk memberdayakan perempuan agar bisa memperoleh penghasilan.

“Saya ingin supaya ibu-ibu di rumah ikut berdaya. Saya senang banget mereka bisa punya penghasilan beberapa juta sebulan cuma gara-gara rekomendasi produk Ayree. Kami ingin punya dampak ke masyarakat, ingin sukses bareng-bareng,” kata Ayu.

banner 336x280

No More Posts Available.

No more pages to load.