
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG–Bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh serta sejumlah wilayah di Sumatra telah menimbulkan dampak kemanusiaan yang besar. Bencana ini, menyebabkan ribuan jiwa kehilangan keluarga dan ratusan korban masih dalam pencarian, serta hampir satu juta warga terpaksa mengungsi.
Di tengah kondisi darurat ini, pemenuhan kebutuhan dasar, mulai daripangan, air bersih, layanan kesehatan, hingga pakaian layak, menjadi sangat mendesak. Menurut Direktur PT Eigerindo Multi Produk Industri yang mewakili EIGER Adventure, Imanuel Wirajaya, sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab sosial, EIGER Adventure melalui kampanye EIGER Share menyalurkan sekitar 5 ton bantuan pakaian baru. Yakni, terdiri dari 19.000 potong jaket, kaos, kemeja, dan juga tas. “Selain pakaian, kami memberikan ribuan paket sembako yang turut disalurkan melalui kolaborasi dengan para mitra,” ujar Imanuel, Jumat (19/12/2025).
Menurut Imanuel, bantuan tahap pertama sudah diberangkatkan melalui Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara, menuju wilayah terdampak di Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara sejak awal Desember lalu, dengan melibatkan jaringan relawan dan mitra di lapangan agar bantuan dapat diterima secara tepat sasaran.
Program ini, merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan EIGER Adventure, yang terdiri dari PT Eigerindo Multi Produk Industri, PT Karunia Integrasi Niaga Dinamis, dan PT Eiger Ekowisata Nusantara, untuk selalu hadir dan berkontribusi nyata bagi masyarakat, terutama di saat-saat paling sulit. Semangat “Do Good, Do Better” menjadi pengingat bahwa kepedulian perlu diwujudkan melalui aksi nyata yang berdampak.
Dalam proses penyaluran bantuan ini, kata dia, EIGER Adventure berkolaborasi dengan berbagai pihak lintas sektor, termasuk komunitas dan sektor swasta seperti WWF, National Geographic, Atjeh Connection, Kitabisa, BenihBaik, Gerakan Anak Negeri, serta unsur pemerintahan di antaranya Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM), Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
“Kolaborasi ini dilakukan untuk memastikan respons kemanusiaan dapat berjalan cepat, terkoordinasi, dan menjangkau wilayah yang membutuhkan,” katanya.
Kehadiran EIGER Adventure dalam situasi bencana, kata dia, berangkat dari nilai empati dan tanggung jawab sebagai brand lokal Indonesia. “Di tengah situasi bencana, yang paling dibutuhkan adalah kehadiran dan empati. Melalui EIGER Share, kami berupaya memastikan bahwa bantuan yang kami salurkan bukan sekadar barang, tetapi juga pesan bahwa para penyintas tidak sendiri. Ini adalah bagian dari tanggung jawab kami sebagai brand yang tumbuh bersama masyarakat Indonesia,” paparnya.
Sebagai brand yang tumbuh dari kecintaan pada alam dan petualangan selama 36 tahun, EIGER Adventure memandang bahwa kepedulian terhadap lingkungan tidak dapat dipisahkan dari kepedulian terhadap manusia. “Sebagai brand yang tumbuh dari kecintaan pada alam, kami memahami betapa pentingnya keselarasan antara alam dan manusia yang berdiri di atasnya. Karena itu, kepedulian terhadapsesama adalah bagian yang tidak terpisahkan dari cara kami memaknai hubungan manusiadengan alam. Bantuan ini merupakan bentuk solidaritas kami di saat masyarakat membutuhkannya,” kata Imanuel.
Pemulihan Aceh dan Sumatra membutuhkan energi besar dan napas yang panjang. EIGER Adventure berharap bantuan ini dapat memberi kehangatan, harapan, dan dukungan moral bagi para penyintas, serta keselamatan bagi para relawan yang berada di garis depan. Lebih dari itu, langkah ini diharapkan dapat menjadi pemantik bagi berbagai pihak untuk turut berkontribusi dalam bentuk apa pun, sekecil apa pun.
“Sejak awal, EIGER Adventure percaya bahwa menjaga alam tidak bisa dipisahkan dari menghargai manusia. Nilai inilah yang menuntun langkah kami untuk terus berkontribusi secara konsisten, membangun kepedulian yang berkelanjutan,” katanya.














