REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih menyelidiki dugaan tindak pidana korupsi dalam proyek kereta cepat Whoosh. Tetapi, KPK memilih merahasiakan siapa saja yang sudah diperiksa atas penyelidikan Whoosh.
Hal itu disampaikan KPK merespon isu pemanggilan terhadap orang-orang yang dianggap mengetahui proyek Whoosh. “Terkait dengan pihak-pihak yang nanti akan diminta keterangan, tentu karena ini masih di tahap penyelidikan, kami belum bisa menyampaikan secara detail pihak-pihak tersebut,” kata Juru Bicara KPK Budi Prasetyo kepada wartawan di Jakarta, Kamis (30/10/2025).
Menurut Budi, KPK hanya menjamin pemanggilan dilakukan terhadap pihak yang mengetahui proyek Whoosh. KPK mengeklaim, tak menyasar saksi yang tak punya kapasitas menjelaskan proyek Whoosh.
“Namun kami pastikan bahwa dalam tahapan penyelidikan ini tentu tim juga melakukan permintaan keterangan-keterangan kepada pihak yang diduga mengetahui konstruksi perkara ini,” ujar Budi.
Dia meyakini, penyidik merasa informasi yang mereka berikan dapat bermanfaat menguak perkara Whoosh. “Karena setiap informasi, data dan keterangan dari pihak-pihak tersebut akan membantu dalam proses penyelidikan perkara ini,” ucap Budi.
Selain itu, KPK merahasiakan materi pemeriksaan terhadap mereka. KPK enggan menyebut apakah materinya soal perencanaan atau hingga pengerjaan proyek Whoosh. “Itu masuk ke materi penyelidikan, jadi kami memang belum bisa menyampaikan,” ujar Budi.
Selain itu, kata Budi, penyidik perlu menemukan bukti kuat dan meyakinkan dalam mengungkap kasus dugaan mark up proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. “Jadi begini, dalam setiap proses penegakan hukum, tentu KPK harus betul-betul firm (yakin) untuk mencari bukti-buktinya,” kata Budi.
Dia pun menegaskan, proses penyelidikan ini dijalankan sesuai prosedur yang berlaku. KPK tak ingin ada celah yang terlewat di setiap tahapannya. “Jadi ini memang KPK selalu memastikan agar proses-proses hukum ini baik di tahap penyelidikan, penyidikan maupun penuntutan semuanya berjalan sesuai dengan prosedur dan ketentuan,” ujar Budi.
KPK juga menyinggung setiap penyelidikan punya tantangan dan kerumitannya tersendiri. Walau demikian, KPK ogah merinci kendala penyelidikan tersebut. “Artinya kita memang harus firm terkait dengan proses hukum ini, dan tentu setiap perkara punya kompleksitas dan tantangannya masing-masing,” kata Budi.
