
Jakarta, CNN Indonesia —
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandung menyebut sebanyak 25 orang sempat mengalami luka-luka akibat jadi korban kekerasan aparat dalam demonstrasi penolakan UU TNI di depan gedung DPRD Jawa Barat, Bandung, Jumat (21/3).
Direktur LBH Bandung Heri Pramono menyebut data itu dicatat berdasarkan laporan yang masuk ke nomor aduan. Menurut Heri, para korban sempat dievakuasi ke Universitas Pasundan (Unpas) untuk menjalani perawatan.
“Untuk korban kekerasan berdasarkan kemarin yang dievakuasi di Unpas itu ada 25 orang,” kata Heri saat dihubungi, Sabtu (22/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebut saat ini korban-korban luka-luka telah kembali ke rumah mereka. Heri menuturkan mereka mengalami cedera ringan dan tak perlu dirawat di rumah sakit.
“Cuma hanya dampak luka-luka akibat kekerasan aparat. Sejauh ini belum ada yang dirawat,” ucapnya.
Sementara itu, Heri mengaku LBH sempat menerima dugaan upaya peretasan lewat nomor hotline. Dia menyebut banyak pesan misterius masuk ke nomor kontak aduan LBH usai demo.
Pesan-pesan itu berisi berbagai bentuk ancaman, spam, dan link misterius. Namun, saat ini pesan-pesan misterius itu tak lagi datang.
“Dapat gangguan ya, scamming, spamming, terutama spam berapa kode-kode. Tautan yang tidak kenal. Tadi pagi, itu mengganggu ya. Enggak sampai diambil alih tapi,” kata Heri.
(thr/tsa)