Mulai Senin Ini, Pendakian Gunung Gede Pangrango Ditutup Sementara

by -24 Views
by
banner 468x60
Pemandangan di sekitar Gunung Gede.
Pemandangan di sekitar Gunung Gede.

SUKABUMI–Aktivitas pendakian ke Gunung Gede Pangrango resmi ditutup sementara mulai Senin (13/10/2025). Langkah ini dilakukan salah satunya untuk menuntaskan permasalahan sampah pendakian.

Penutupan pendakian ini didasarkan pada Siaran Pers Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP) Nomor PG.06/T.2/TU/B/10/2025 tentang Penutupan Wisata Pendakian di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango tertanggal 10 Oktober 2025. Di mana, kebijakan ini berlaku mulai 13 Oktober 2025 hingga pemberitahuan lebih lanjut.

banner 336x280

” Balai Besar TNGGP akan melaksanakan penutupan sementara kegiatan pendakian pada seluruh jalur (Cibodas, Gunung Putri, dan Selabintana),” ujar Kepala Balai Besar TNGGP Arief Mahmud dalam siaran pers tersebut. Keputusan ini mulai berlaku tanggal 13 Oktober 2025 hingga seluruh aksi bersih serta evaluasi dan perbaikan tata kelola selesai dilakukan.

Penutupan tersebut kata Arief, merupakan langkah strategis untuk menyelesaikan permasalahan sampah pendakian. Serta memperbaiki tata kelola dan sistem pelayanan pendakian dalam upaya mewujudkan Zero Waste Wisata Pendakian Di TNGGP.

Penutupan sementara ini lanjut Arief menjadi momentum perbaikan menyeluruh tata kelola pendakian guna mewujudkan Zero Waste Wisata Pendakian Gunung di TNGGP Tahun 2025. Dengan rangkaian kegiatan yakni pertama penyelesaian permasalahan sampah pendakian, melalui aksi bersama petugas, mitra, akademisi, komunitas, dan pelaku usaha (outdoor industry dan Hiking Organizer) untuk mengangkut, memilah, dan mengolah sampah yang tersisa di jalur pendakian.

Kedua kata Arief, perbaikan tata kelola pendakian, meliputi peninjauan prosedur perizinan dan pendaftaran, penataan basecamp pendakian, peningkatan sarana dan prasarana dasar. Serta penyempurnaan mekanisme pengawasan lapangan terintegrasi melalui sistem SIAP GEPANG.

Terakhir lanjut Arief, revitalisasi sistem pelayanan pendakian. Termasuk penyempurnaan basis data pendaki, penguatan kapasitas pemandu dan petugas, serta pengembangan edukasi pendaki cerdas yang berorientasi pada peduli Alam, peduli sampah.

” Kegiatan pendakian akan dibuka kembali setelah seluruh tahapan perbaikan selesai dilaksanakan dan akan diumumkan secara resmi melalui situs web serta kanal media sosial Balai Besar TNGGP,” ungkap Arief. Selama periode penutupan, calon pendaki yang telah melakukan pendaftaran dan pelunasan biaya (mendapatkan tiket barcode) melalui sistem booking online https://booking.gedepangrango.org akan mendapatkan informasi lanjutan melalui e-mail terdaftar untuk mekanisme refund atau reschedule/perubahan jadwal pendakian.

Balai Besar TNGGP tutur Arief mengimbau kepada masyarakat dan semua pemangku kepentingan untuk mendukung upaya bersama ini. Terutama, dalam mewujudkan pendakian gunung yang bertanggung jawab, bersih, dan berkelanjutan.

Dalam siaran pers itu disebutkan pula, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) merupakan taman nasional dengan ekosistem hutan hujan tropis pegunungan yang memiliki daya tarik tinggi bagi wisatawan dalam dan luar negeri. Setiap tahun, aktivitas pendakian ke Gunung Gede dan Gunung Pangrango menjadi salah satu tujuan utama bagi para pecinta alam karena keindahan panorama, flora dan fauna endemik, serta aksesibilitasnya yang dekat dengan kota-kota besar seperti Jakarta, Bogor, Bandung, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Sukabumi.

Namun, tingginya antusiasme pendaki juga menyisakan tantangan pengelolaan sampah dan daya dukung jalur pendakian. Permasalahan sampah pendakian telah berulang kali menjadi perhatian publik dan media, karena dampaknya terhadap kenyamanan dan kelestarian ekosistem TNGGP. Riga Nurul Iman

banner 336x280

No More Posts Available.

No more pages to load.