
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG–Operasional Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi dan Wakil Gubernur Jabar Erwan Setiawan selama tahun 2025 mencapai Rp 28.800.000.000. Dengan rincian, operasional Gubernur Jabar dapat mencapai kurang lebih Rp 1,5 miliar per bulan.
Data tersebut diperoleh dari dokumen penjabaran APBD Jabar tahun 2025. Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jabar, Dedi Mulyadi membenarkan bahwa anggaran operasional Gubernur Jabar dan Wakil Gubernur Jabar mencapai Rp 28 miliar lebih. “(Kurang lebih) Rp 1,5 miliar per bulan,” ujar Dedi saat dihubungi, Selasa (9/9/2025).
Ia menuturkan anggaran operasional tersebut tidak diefisiensi mengingat dana tersebut pun banyak diberikan Gubernur Jabar ke masyarakat. Di luar itu, Dedi mengatakan Gubernur Jabar sering memberikan dana langsung kepada masyarakat.
Sejak dilantik menjadi Gubernur Jabar, kata Dedi, Pemprov Jabar sudah melakukan pergeseran anggaran atau efisiensi, mulai dari efisiensi dana pakaian dinas, termasuk dana kehumasan diefisiensi. Termasuk tidak lagi membeli mobil baru meski terdapat alokasi anggarannya.
Ia melanjutkan Gubernur Jabar pun mengintruksikan agar perjalanan dinas yang mencapai Rp 1,5 miliar untuk diefisiensi setengahnya. Sedangkan untuk makan minum Gubernur Jabar diefisiensi dari Rp 1,8 miliar per tahun tersisa Rp 500 juta.
Selain itu, Gubernur Jabar meminta agar gaji dan tunjangan Rp 8,1 juta per bulan di bulan ini hingga Desember tidak usah dibagikan. Namun, untuk gaji terlebih dahulu harus masuk ke rekening Gubernur Jabar selanjutnya bisa digunakan untuk masyarakat. “Pakaian dinas, mobil dinas dan kehumasan dari awal sudah diefisiensi,” kata dia.
Namun, dari dokumen penjabaran anggaran APBD tahun 2025, anggaran yang diefisiensi untuk Gubernur Jawa Barat dan Wakil Gubernur Jabar hanya untuk pakaian dinas dari Rp 275.500.000 menjadi Rp 118.000.000.