Pakar Ingatkan Bahaya Microsleep dan Beri Tips Jaga Kondisi Mobil Saat Perjalanan Jauh Libur Nataru

by -28 Views
by
banner 468x60


Arus mudik Natal dan Tahun Baru (ilustrasi).

banner 336x280

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 kembali memicu lonjakan mobilitas masyarakat di berbagai jalur utama. Kesiapan kendaraan dan pengemudi menjadi faktor krusial yang tak boleh diabaikan demi mencegah kecelakaan di jalan.

Pakar otomotif Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu mengingatkan bahwa keselamatan mudik tidak semata-mata ditentukan oleh kondisi mesin kendaraan. Menurutnya, manajemen perjalanan yang baik, kedisiplinan beristirahat, serta kemampuan pengemudi menjaga stamina dan konsentrasi memiliki peran yang sama pentingnya.



Ia menekankan pentingnya menghindari kelelahan berlebih yang dapat memicu microsleep, kondisi tertidur sesaat yang kerap terjadi tanpa disadari dan berisiko fatal. “Pengecekan teknis kendaraan wajib dilakukan secara menyeluruh, tapi yang tak kalah penting adalah menjaga stamina dan konsentrasi pengemudi. Istirahat teratur setiap 3–4 jam untuk mobil, dan menghindari microsleep, bagi pengendara motor disiplin beristirahat setiap 1–2 jam untuk memulihkan konsentrasi dan meregangkan otot,” ujar Yannes saat dihubungi dari Jakarta, awal pekan ini.

Menurut Yannes, prinsip dasar keselamatan berkendara berlaku universal untuk semua jenis mobil. Pemeriksaan kendaraan sebaiknya diawali dari sektor kaki-kaki dan kondisi ban. Tekanan angin harus sesuai standar pabrikan, disertai spooring dan balancing untuk menjaga kestabilan kendaraan selama perjalanan jauh.

Sistem pengereman juga menjadi titik kritis yang tidak boleh luput dari perhatian. Ketebalan kampas rem dan volume minyak rem perlu dipastikan dalam kondisi optimal, mengingat kendaraan umumnya membawa muatan lebih berat saat mudik sehingga jarak pengereman menjadi lebih panjang.

Aspek lain yang tak kalah penting adalah sistem kelistrikan dan visibilitas. Yannes mengingatkan agar seluruh lampu, kondisi aki, serta wiper dipastikan berfungsi dengan baik untuk mengantisipasi hujan dan perubahan cuaca yang kerap terjadi selama periode Nataru.

Bagi pemudik yang memilih sepeda motor, kesiapan fisik dan mental dinilai harus lebih tinggi. Yannes menegaskan bahwa tubuh pengendara berperan langsung sebagai penyeimbang utama kendaraan, sehingga kondisi fisik yang prima menjadi syarat mutlak sebelum memulai perjalanan.

“Karena tubuh pengendara berfungsi sebagai penyeimbang utama kendaraan, maka tidur cukup sebelum berangkat menjadi syarat mutlak,” imbuhnya.


Advertisement

banner 336x280

No More Posts Available.

No more pages to load.