Pemprov Jabar Targetkan 30 Pasar Bersertifikat SNI, Ini Tujuannya

by -29 Views
by
banner 468x60

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG– Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) menargetkan 30 pasar bersertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI) dalam beberapa tahun mendatang. Saat ini, sudah ada enam pasar yang sudah mengantongi sertifikat tersebut.

banner 336x280

Keenam pasar yang mendapat sertifikasi tersebut yaitu, Pasar Desa Wisata Pangalengan, Kabupaten Bandung, Pasar Moderen Batununggal, Kota Bandung, Pasar Pagi Kota Cirebon, Pasar Galuh Kawali Kabupaten Ciamis, Pasar Parahyangan Kabupaten Bandung Barat, Pasar Jambu Dua Kota Bogor.

Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jabar, Nining Yuliastiani, rencananya pada 2026, Pemprov Jabar menargetkan ada delapan pasar yang bersertifikat SNI di 27 kabupaten dan kota. Untuk mendapatkan sertifikat tersebut pengelola pasar diminta memenuhi 41 indikator yang telah ditentukan pemerintah pusat. 

“Targetnya, kalau kemarin di posisi keinginan Pak Gubernur itu pengin 30 pasar. Tetapi ini bukan masalah bagaimana kemudian kami mencari yang bisa apa enggak, tapi pasar yang siap itu yang mana,” ujar Nining, Sabtu (15/11/2025).

Nining menilai, sertifikasi SNI ini penting untuk dimiliki pasar di kabupaten dan kota untuk menjamin pengelolaan dan operasional agar sesuai dengan kaidah atau aturan yang berlaku. Sehingga, tahun depan Nining memastikan, angka dikejar agar memenuhi target.

“Itu termasuk pengelolaan sampah di pasar, kebersihan, kemudian bagaimana mengelola surplus ketersediaan, surplus yang ada itu melalui SNI. Karena tadi juga Kemendagri memiliki konsen yang sama terhadap SNI,” katanya.

Beberapa langkah yang akan dilakukan Pemprov Jabar, kata dia, yaitu dengan berkolaborasi bersama Kementerian Dalam Negeri, juga pihak lain yang terkait untuk melihat mana saja pasar yang siap memenuhi standar SNI itu sendiri. “Kami tahun depan akan memperbanyak lagi SNI pasar yang akan dapat sertifikasi melalui upaya kolaborasi dengan Kemendagri,” katanya.

Nining menilai, persoalan bukan pada penunjukan pasar mana saja yang bisa diberikan SNI. Melainkan, kesiapan dari pasar tersebut juga harus diperharikan. “Masalahnya di situ gitu. Karena kan kita enggak bisa pasar yang masih jauh, kita tunjuk. Kita lagi identifikasi kira-kira berapa yang siap. Tapi kayaknya tahun depan sekitar delapan,” katanya.

banner 336x280

No More Posts Available.

No more pages to load.