
Jakarta, CNN Indonesia —
Kepala Kantor SAR/Basarnas Cilacap Muhammad Abdullah mengatakan jumlah korban meninggal dunia akibat bencana tanah longsor di Desa Cibeunying, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, menjadi 13 orang.
Sementara 10 orang korban lainnya masih dalam pencarian hingga hari ini, Senin (17/11).
“Total jumlah korban meninggal dunia yang telah ditemukan hingga hari keempat operasi pencarian sebanyak 13 orang, sehingga masih ada 10 orang yang dalam pencarian,” kata Abdullah dalam keterangan tertulis, Minggu (16/11), dikutip dari Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abdullah menjelaskan tim SAR gabungan berhasil menemukan dua korban meninggal dunia yakni Diah Ramadani (17) dan Kasrinah (47) kemarin.
Abdullah mengatakan pada hari keempat operasi pencarian, tim SAR juga menemukan satu bagian tubuh manusia di Worksite A-1 pada pukul 15.10 WIB dan di Worksite B-1 pada 15.05 WIB.
“Penemuan ini adalah hasil dari kerja keras dan sinergi seluruh unsur tim di lapangan, meskipun medan cukup sulit dan kondisi cuaca tidak menentu,” kata Abdullah.
Sementara itu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar operasi modifikasi cuaca untuk mempercepat pencarian, proses evakuasi dan penanganan darurat bencana tanah longsor yang melanda Cilacap.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) itu dipusatkan di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, pada Minggu ini.
“Operasi dilaksanakan secara intensif dengan menggunakan satu armada pesawat yang diberangkatkan dari Bandung menuju area yang berpotensi memicu peningkatan curah hujan di wilayah terdampak,” kata Muhari.
Muhari menjelaskan hari ini sudah ada tiga sorti penerbangan dengan total penggunaan bahan semai untuk OMC sebanyak 3.000 kilogram.
Bencana tanah longsor terjadi pada Kamis (13/11), sekitar pukul 19.00 WIB, serta menimbun sejumlah rumah warga di Dusun Tarukahan dan Dusun Cibuyut, Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Cilacap.
Longsor tersebut merusak 12 rumah serta mengancam 16 rumah lainnya di area seluas sekitar 6,5 hektare. Material longsor menimbun permukiman dan menyebabkan penurunan tanah sedalam 2 meter serta retakan sepanjang 25 meter.
Berdasarkan data hingga Minggu (16/11) malam, total korban terdampak longsor berjumlah 46 orang, terdiri atas 23 orang selamat, 13 meninggal dunia, dan 10 lainnya masih dalam pencarian.
(fra/antara/fra)












