Peserta Mengeluh Soal SPMB Jalur Prestasi Sulit, Ini Tanggapan Disdik Jabar

by -6 Views
banner 468x60

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG–Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahap 2 jalur prestasi di Jawa Barat (Jabar) banyak dikeluhkan peserta. Mereka mengeluh karena soal SPMB jalur prestasi yang sulit.

banner 336x280

Salah satu yang mengeluh adalah warganet X bernama Ayi (@tahuhuhatempe) yang mengungkapkan kekesalannya karena sulitnya soal untuk sesi 3 day 1 sama sesi 1 day 2.



“SPMB JABAR KACAUUU MARAH BGT GUA. udah banyak yg speak up ttg (tentang) tes ini tp (tapi) ga di gubris krn (karena) katanya “udah sesuai standar”. Padahal dari kemaren bnyk bgt yg speakup soal nya susah-susah di sesi 3 day 1 sama sesi 1 day 2. Yang nembus skor 200 bisa diitung jari di sesi ini,” tulisnya dikutip Senin (7/7/2025).

Dia juga menyebut pada jalur prestasi SPMB digunakan nilai rapor, tapi dengan ditambah tes menurutnya mempersulit siswa untuk sekolah, dan dia meminta keadilan atas dua sesi yang dinilainya sulit tersebut.

“Tahap udah pake nilai rapot, eh ada tes lagi. Anak mau sekolah kok dipersulit banget. kalo sampe sesi 3 day 1 dan sesi 1 day 2 gaada keadilan jahat sumpah yang bener lah @disdik_jabar,” kata dia.

Menanggapi hal ini, Dinas Pendidikan Jabar menegaskan semua soal dalam tes terstandar yang diberikan dalam SPMB tahap 2 jalur prestasi, sudah melewati standar pengujian.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar Purwanto, mengatakan, terkait keluhan sejumlah peserta SPMB tahap 2 jalur prestasi, atas soal tes terstandar pada sesi 3 tanggal 3 Juli dan sesi 1 tanggal 4 Juli 2025 yang menyebutkan adanya soal yang tidak memiliki jawaban benar di antara pilihan yang tersedia.

“Semua soal yang diujikan pada sesi 1, 2, dan 3, telah melalui proses analisis kurikulum, perumusan indikator soal, serta kalibrasi berdasarkan tingkat kesukaran, daya beda, dan analisis pengecoh. Tidak ada soal tanpa jawaban benar,” ujar Purwanto.

Purwanto mengatakan beberapa soal memang dirancang dengan pilihan jawaban yang menyerupai jawaban benar, namun sebenarnya merupakan pengecoh. Tujuannya, kata dia, adalah untuk menguji konsentrasi dan ketelitian peserta dalam memahami soal.

“Soal semacam ini bertujuan mengukur daya konsentrasi siswa. Faktanya, di sesi 3 maupun sesi lainnya, ada banyak peserta yang mampu menjawab soal tersebut dengan benar,” katanya.

Purwanto menjelaskan, dalam penyusunan soal pilihan ganda, baik jawaban benar maupun pengecoh, disusun dengan substansi dan konstruksi yang seragam sesuai kaidah penulisan soal. Di mana pengecoh merupakan jawaban salah yang secara sepintas terlihat benar dan dapat mengecoh siswa yang kurang teliti.

“Pengecoh dirancang agar menyerupai jawaban benar. Jika siswa tidak cermat, mereka bisa terkecoh dan memilih jawaban yang salah,” katanya.

Purwanto mengatakan tes terstandar akan terus dievaluasi sebagai upaya pengendalian mutu pendidikan di Jawa Barat dan bentuk akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan. “Kami juga ingin mengajak seluruh siswa untuk lebih fokus pada proses pembelajaran yang bermakna, bukan semata-mata pada hasil ujian,” katanya.

Adapun bagi siswa yang tidak dapat mengikuti tes pada 3 dan 4 Juli 2025, Dinas Pendidikan Jawa Barat memberikan kesempatan untuk mengikuti tes terstandar susulan pada Senin tanggal 7 Juli 2025.

Tes terstandar sendiri diberikan khusus untuk jalur prestasi SMA dengan bentuk 30 soal pilihan ganda (literasi, numerasi dan logika) dalam durasi 90 menit. Tes ini dilakukan daring di sekolah tujuan dengan siswa membawa perangkat sendiri. Sementara hasilnya jadi bahan pertimbangan utama.

banner 336x280

No More Posts Available.

No more pages to load.