Polisi Ungkap Pelaku dalam Keadaan Mabuk Saat Bunuh Rojali di Bogor

Bogor –

Polisi mengungkap fakta lain terkait pembunuhan Rojali (45), yang jasadnya ditemukan di Tamansari, Kabupaten Bogor. Tersangka Yasfi Muslim alias Yopi (36) rupanya dalam keadaan mabuk saat membunuh korban.

“Yang bersangkutan melakukan hal tersebut dalam keadaan mabuk,” kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Aji Riznaldi Nugroho dalam konferensi pers di kantornya, Jumat (21/2/2025).

Aji mengatakan Yopi ditangkap di bilangan Jakarta. Selama pelarian beberapa bulan, Yopi bolak-balik Bogor dan Jakarta.

Selama pelarian tersebut, lanjut Aji, ada pihak yang membantu melindungi Yopi. Teman-teman yang melindunginya itu juga yang bersama-sama dengan Yopi melakukan aksi premanisme.

“Jadi yang bersangkutan ini ada orang yang memang melindungi yang bersangkutan. Karena yang bersangkutan ini dia memiliki kelompok bukan hanya sendiri saja, dia bisa melakukan hal kekerasan karena dia memiliki teman-teman yang mendukung, kalau memang teman temannya masih mendukung tersangka ini kita berantas habis,” imbuhnya.

Terancam 12 Tahun Bui

Sebelumnya, polisi menetapkan Yasfi Mualim (36) sebagai tersangka pelaku pembunuhan Rojali (45), yang jasadnya ditemukan di Tamansari, Bogor, Jawa Barat. Akibat perbuatannya, YM terancam 12 tahun penjara.

“Tersangka terkena Pasal 338 KUHP dan/atau Pasal 170 KUHP ayat 2 dan 3 dan/atau Pasal 351 ayat 3 KUHP dan/atau Pasal 328 dengan ancaman hukuman 12 tahun,” kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Eko Prasetyo dalam konferensi pers di kantornya.

Selain itu, YM diketahui tersangkut kasus lain di polisi. Saat ini, lanjut Eko, kasus tersebut masih berproses.

“Selain tindak kejahatan ini juga, ternyata tersangka ini juga masih ada LP, kita ada satu LP yang saat ini masih ditangani, yaitu kejadian 31 Januari 2024. Saat ini sedang berjalan prosesnya,” jelasnya.

“Prinsipnya, jajaran Polresta Bogor Kota akan menindak tegas siapa pun yang akan membuat keonaran, tindakan yang melanggar hukumnya, khususnya di wilayah Bogor Kota,” tambah Eko.

(rdh/mea)