PT DI Bakal Modernisasi 9 Unit Pesawat C130 Hercules TNI AU yang Berusia 40 Tahun

by -39 Views
by
banner 468x60

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG–PT Dirgantara Indonesia (DI) akan mulai memodernisasi sembilan unit pesawat C130 Hercules milik TNI Angkatan Udara (AU). Modernisasi pesawat yang akan dilakukan mencakup Center Wing Box Replacement dan sistem elektronik pesawat atau Avionic Upgrade Program dari sistem analog ke digital.

banner 336x280

Direktur Niaga, Teknologi, dan Pengembangan PTDI Moh Arif Faisal mengatakan, modernisasi sembilan unit pesawat C-130 yang dilakukan mencakup Center Wing Box Replacement (CWBR) dan Avionic Upgrade Program (AUP). Program modernisasi tindak lanjut dari kontrak pekerjaan modernisasi pesawat antara PTDI dan Badan Logistik Pertahanan (Baloghan) Kementerian Pertahanan RI.

“Target pelaksanaan ini sekitar 6 sampai 7 bulan sudah selesai untuk satu pesawat,” ujar Arif, di hanggar Aircraft Service PT DI, Rabu (26/11/2025).

Arif mengatakan, pelaksanaan modernisasi C-130 di dalam negeri menjadi langkah strategis pemerintah dalam mengurangi ketergantungan pada fasilitas luar negeri. Serta mempercepat siklus pemeliharaan pesawat-pesawat TNI AU.

Menurutnya, program ini merupakan investasi jangka panjang dalam pengembangan kompetensi teknis, peningkatan kemampuan produksi komponen. Serta penguatan ekosistem industri pertahanan nasional. “Keberhasilan modernisasi C-130 ini akan memperluas kapabilitas Indonesia dalam MRO pesawat angkut militer dan memperkuat posisi PTDI sebagai pusat pemeliharaan alutsista udara yang memiliki kompetensi global,” kata dia.

Ia melanjutkan pihaknya melakukan kerja sama strategis dengan Komando Pemeliharaan Materiel Angkatan Udara (Kohartamatau) untuk pendayagunaan SDM dari PTDI dan TNI AU. Selain itu, pemanfaatan special tools dan ground support equipment, serta penggunaan fasilitas bonding dan composite PTDI.

Pengelola Pengadaan Barang dan Jasa Madya Pus Alpalhan Baloghan Kemhan RI, Kolonel Fitra A Yani mengatakan pesawat C-130 Hercules telah berusia 40 tahun lebih dan mendekati 45.000 jam terbang. Oleh karena itu, perlu dilakukan modernisasi agar pesawat tersebut bisa kembali beroperasi dengan mulus.

“Pesawat ini digunakan untuk bantuan kemanusiaan ya, terutama untuk apa namanya bencana alam, gempa bumi, maupun untuk melaksanakan bantuan kemanusiaan di luar Indonesia termasuk di Gaza juga,” kata dia.

Menurutnya, kemampuan dan fasilitas yang telah disiapkan dan sepenuhnya berbasis di Indonesia, program modernisasi. Sekaligus, memperkuat kemandirian nasional dalam pemeliharaan dan modernisasi pesawat angkut berat strategis TNI AU yang berperan penting dalam misi logistik, operasi kemanusiaan, dan pertahanan negara.

“Harapannya seluruh alusista mungkin yang ada sebagian besar di TNI, akan bisa dipelihara atau dibantu kesiapannya oleh PTDI,” kata dia.

banner 336x280

No More Posts Available.

No more pages to load.