Jakarta –
Ketua DPR RI, Puan Maharani, menanggapi aksi penolakan terhadap Undang-Undang TNI yang meluas di berbagai daerah. Puan meminta massa yang melakukan aksi demo untuk membaca isi UU TNI terlebih dahulu.
“Pertama, ini baru selesai disahkan, kemudian penomorannya pun baru selesai dinomorin. Jadi tolong baca dahulu secara baik-baik isinya, apakah kemudian isinya itu ada yang tidak sesuai, apakah isinya itu kemudian ada yang mencurigakan, apakah isinya itu memang tidak sesuai dengan yang diharapkan,” kata Puan dalam konferensi pers usai penutupan masa sidang ke-16 DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (25/3/2025).
Puan pun meminta semua pihak menahan diri di bulan suci Ramadan. Puan mengajak masyarakat menjalani ibadah puasa dengan damai hingga selesai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Jadi kalau kemarin yang beredar itu memang tidak sesuai dengan yang diharapkan dan apa yang sudah diputuskan itu memang tidak sesuai diharapkan, barulah kemudian melakukan tindakan-tindakan yang kemudian memang harus diprotes. Namun, kalau kemudian belum baca, tolong baca dahulu,” kata dia.
“Jadi ini bulan puasa, bulan penuh berkah apalagi sudah menjelang hari raya Idul Fitri, marilah kita sama-sama menahan diri, marilah kita sama-sama bisa menjalani bulan puasa yang tinggal beberapa hari ini dengan lebih berkah, dengan lebih damai sampai selesai,” ujar Puan.
ADVERTISEMENT
Puan menyebut isi UU TNI sudah bisa diakses. Karenanya, dia meminta publik untuk membaca isi UU TNI terlebih dahulu sebelum protes.
“Jadi tolong kita sama-sama menahan diri dan tolong baca kan sudah ada di website DPR dan sudah bisa dibaca di publik,” tambahnya.
Diketahui, gelombang massa demo yang menolak UU TNI yang baru disahkan DPR meluas ke berbagai daerah. Ada beragam alasan massa menggelar demo, salah satunya mereka khawatir UU TNI tersebut dapat melemahkan masyarakat.
Dirangkum detikcom, Selasa (25/3/2025), massa demo tolak UU TNI yang digelar sejak Kamis (20/3) hingga Senin (24/3) kemarin tersebar di berbagai wilayah, tidak hanya di Jakarta, tetapi juga di Majalengka dan Bandung Jawa Barat, di Surabaya Jawa Timur, Makassar Sulawesi Selatan, Mataram NTT, Palangkaraya, Semarang, serta Lumajang Jatim. Ada beragam tuntutan massa demo, salah satunya menuntut agar pengesahan RUU TNI dibatalkan.
(dwr/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini