Bulan Agustus menjadi momen istimewa bagi PT Kereta Api Indonesia (Persero). Tidak hanya fokus melayani mobilitas masyarakat, KAI juga menunjukkan kepeduliannya lewat program sosial Rail Clinic yang hadir di tiga lokasi sekaligus: Stasiun Siantar (14 Agustus) dan Stasiun Bajalinggei (15 Agustus) di wilayah Divisi Regional I Sumatera Utara, serta Stasiun Pasarnguter, Sukoharjo (27 Agustus) di Daerah Operasi 6 Yogyakarta.
Rail Clinic merupakan “rumah sehat berjalan” yang memberikan akses kesehatan lebih mudah bagi masyarakat. Warga yang biasanya harus menempuh perjalanan jauh kini bisa mendapatkan layanan medis lengkap langsung di stasiun. Di dalam kereta tersedia ruang pemeriksaan umum, gigi, kebidanan dengan fasilitas USG, laboratorium sederhana, pemeriksaan mata, hingga apotek. Kehadiran Rail Clinic menjadikan rel kereta bukan hanya jalur transportasi, tetapi juga jalur yang menghadirkan manfaat vital bagi masyarakat.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menegaskan bahwa program ini adalah bukti nyata kepedulian berkelanjutan KAI kepada masyarakat.
“Rail Clinic kami hadirkan agar masyarakat benar-benar merasakan manfaat langsung. Kereta api tidak hanya sekadar menghubungkan kota demi kota, tetapi juga menjembatani kesehatan, pengetahuan, dan kesejahteraan,” ujar Anne.
Di Stasiun Pasarnguter, Kabupaten Sukoharjo, antusiasme warga terlihat jelas. Sebanyak 200 pasien memanfaatkan layanan kesehatan gratis, 50 orang menerima kacamata dan multivitamin, 60 siswa mendapatkan penyuluhan kesehatan serta edukasi keselamatan perjalanan kereta api, dan 40 orang berpartisipasi dalam aksi donor darah. Semua ini memperlihatkan betapa Rail Clinic menjadi sarana penting untuk kesehatan sekaligus kebersamaan. Selain pengobatan, warga juga memperoleh edukasi kesehatan, mulai dari pola hidup bersih dan sehat, pencegahan penyakit TBC, hingga pentingnya menjaga keselamatan di jalur rel. Pendekatan ini menjadikan Rail Clinic sebagai program menyeluruh yang mengobati, mencegah, sekaligus mengedukasi masyarakat.
Di wilayah Daop 6 Yogyakarta, kegiatan Rail Clinic juga dilengkapi dengan Rail Library atau Kereta Pustaka. Anak-anak larut dalam kegembiraan membaca buku cerita, ensiklopedia, hingga materi pembelajaran digital. Stasiun yang biasanya identik dengan keberangkatan kereta pun berubah menjadi ruang belajar yang ceria dan menumbuhkan minat baca sejak dini.
“Kesehatan jasmani dan kecerdasan rohani adalah bekal penting bagi masyarakat. Karena itu, di daerah tertentu Rail Clinic kami lengkapi dengan Rail Library, agar manfaatnya semakin luas: memberikan layanan kesehatan sekaligus menumbuhkan budaya literasi generasi muda,” tambah Anne.
Kehadiran Rail Clinic di bulan Agustus meninggalkan kesan mendalam. Senyum pasien yang pulang dengan lega, semangat siswa yang antusias belajar, hingga kebanggaan warga melihat stasiun mereka menjadi pusat kegiatan sosial, semuanya menghadirkan nuansa hangat yang sulit dilupakan.
“KAI akan terus menghadirkan program sosial yang memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Melalui Rail Clinic maupun program lainnya, kami ingin memastikan bahwa setiap perjalanan kereta api tidak hanya menjadi sarana mobilitas, tetapi juga membawa nilai kesehatan, pengetahuan, dan kesejahteraan bagi masyarakat luas,” tutup Anne.
Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES