
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Ratusan santri dan santriwati Pondok Pesantren Nuurush Sholaah, Dusun Bangkir, Desa Sindanggalih, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat diduga mengalami keracunan makanan, Jumat (19/12/2025) malam. Total terdapat 149 santri diduga mengalami keracunan makanan.
Kasi Humas Polres Sumedang AKP Awang Munggardijaya mengatakan, para santri mengonsumsi nasi kotak pada Kamis (18/12/2025) malam sekitar pukul 19.30 WIB. Makanan itu dipesan dari salah satu katering di kecamatan, Kabupaten Bandung. “Menu yang dikonsumsi antara lain nasi putih, ayam goreng tepung, telur balado, kentang mustofa, kerupuk udang, sambal, dan mentimun,” ucap dia dikutip Sabtu (20/12/2025).
Ia menuturkan pada Jumat (19/12/2025) sekitar pukul 05.00 WIB, para santri mulai merasakan gejala mual, muntah, diare, pusing, demam, nyeri perut hingga sesak napas. Pengurus Pondok pesantren langsung menghubungi tenaga kesehatan di Puskesmas Cimanggung karena jumlah santri yang mengalami keluhan bertambah banyak.
Awang mengatakan, jumlah pasien terus bertambah dan membutuhkan penanganan medis lebih lanjut. Oleh karena itu, mereka dirujuk ke rumah sakit seperti RSKK, Ruma Sakit Unpad, Rumah Sakit Harapan Keluarga, RS AMC, RSUD Cikopo Cicalengka.
Sebagian santri lainnya, ia mengatakan masih menjalani observasi dan perawatan di lingkungan pondok pesantren. Dengan pengawasan tenaga kesehatan gabungan dari Kecamatan Cimanggung, Pamulihan, dan Tanjungsari.
“Hingga saat ini, tercatat sebanyak 116 santri putra dan 33 santri putri mengalami dugaan keracunan makanan,” ucap dia.
Ia mengatakan enam unit ambulans disiagakan di lokasi untuk mengantisipasi kebutuhan evakuasi medis lanjutan. Pengecekan dan penanganan di lokasi dipimpin oleh Kapolsek Cimanggung Kompol Aan Supriatna didampingi Kasat Reskrim Polres Sumedang, Camat Cimanggung, Danramil Cimanggung, serta melibatkan personel Pamapta, Inafis Polres Sumedang, dan piket fungsi Polsek Cimanggung.
Kapolsek Cimanggung Kompol Aan Supriatna mengatakan telah melakukan pengecekan langsung di lokasi terkait dugaan keracunan makanan yang dialami para santri Pondok Pesantren Nuurush Sholaah. Prioritas utama saat ini adalah keselamatan dan kesehatan para santri.
“Kami bersinergi dengan tenaga kesehatan, TNI, serta pemerintah setempat untuk memastikan seluruh korban mendapatkan penanganan medis yang cepat dan tepat,” kata dia.
Pihaknya juga bakal mendalami penyebab kejadian itu termasuk melakukan langkah-langkah kepolisian yang diperlukan sesuai prosedur. Polres Sumedang mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak berspekulasi, serta menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus kepada polisi.











