REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG– Reni Rahmawati warga Sukabumi korban perdagangan orang dengan modus kawin kontrak dengan orang China berhasil diselamatkan. Ia kini dalam perlindungan Konsul Jenderal RI pada Konsultas Jenderal RI (KJRI) di Guangzhou China.
Konsul Jenderal RI pada KJRI di Guangzhou, Ben Perkasa mengatakan Reni saat ini telah mendapatkan perlindungan di KJRI China. Pihaknya berhasil menjemput korban dari desa terpencil di China.
“Kami berhasil membawa, menjemput dan membawa sodara RR ini dari desa yang terkecil sekali di pelosok Tiongkok, kira-kira seribu kilometer dari Guangzhou,” ujar Ben, melalui zoom bersama Polda Jawa Barat belum lama ini.
Ben memastikan, korban dalam keadaan aman dan menunggu kepulangan ke Indonesia. “Kami sampaikan bahwa keberadaan saudari RR ini berhasil kita lindungi, kita amankan, ini adalah buah dari berbagai usaha kami dari awal,” ungkap dia.
Ben mengatikan, pihaknya juga mendorong agar perceraian antar keduanya. Sebab mereka di China merupakan pasangan sah suami istri dan memiliki buku nikah. “Kalau sudah selesai kurang lebih satu bulan, sudah bisa kembali ke Indonesia, saya sendiri yang akan mengantar ini ke Indonesia,” kata dia.
Direktur Kriminal Umum Polda Jawa Barat Kombes Pol Ade Safari mengatakan rencana pemulangan Reni Rahmawati bakal dilakukan setelah proses perceraian selesai. Pihak korban bakal mengajukan perceraian dan sebulan ke depan diharapkan sudah pulang ke Indonesia. “(Pemulangan) 30 hari setelah proses penceraian,” katanya.
Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Hendra Rochmawan mengatakan dua orang pelaku penjual Reni di Indonesia berhasil diamankan. Mereka merupakan adik kakak yang mengurus dokumen di Indonesia. “Dua orang ditangkap,” kata dia.
Reni korban perdagangan orang sendiri mengaku dalam keadaan aman dan sehat. Ia pun berharap dapat segera pulang ke Indonesia. “Reni sudah berada di tempat aman sudah di KJRI Guangzhou. Remi mau menyampaikan Reni dalam kondisi baik, kondisi sehat, Reni baik, Reni aman,” kata dia.
