Sejumlah umat Muslim melaksanakan istighosah dan zikir bersama (ilustrasi).
REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG — Ribuan santri menggelar istighosah akbar di Amphitheater Alun-Alun Cianjur, Jawa Barat, mendoakan keselamatan dan persatuan bangsa, Sabtu (6/9/2025) malam. Pembacaan istighosah bertajuk “Cianjur Ngahiji Ngawujudkeun Jatidiri Tatar Santri” dipimpin langsung oleh KH Ending Bahrudin.
Selain ribuan santri, mereka yang hadir yaitu ulama Majelis Ulama Indonesia (MUI), pimpinan pondok pesantren. Bupati Cianjur M Wahyu Ferdian, Wakil Bupati Cianjur Ramzi, Kapolres, Dandim hingga Ketua DPRD Cianjur Metty Triantika hadir di acara tersebut.
Seperti diketahui, rentetan aksi demonstrasi di Indonesia terjadi beberapa pekan terakhir. Dalam peristiwa tersebut, terdapat sejumlah masyarakat yang harus menjadi korban meninggal dunia. Kondisi tersebut dikhawatirkan berpengaruh terhadap keamanan masyarakat.
Koordinator Gerakan Santri Bersatu Fawaid Abdul Qudus mengatakan kegiatan istighosah bagian dari upaya mempersatukan umat. Gerakan tersebut sekaligus meneguhkan identitas Cianjur sebagai tatar Santri.“Istighosah ini bukan sekadar doa bersama, tetapi juga wujud persaudaraan dan kebersamaan kita semua,” ucap dia.
Ia mendoakan agar keberkahan selalu menyertai Cianjur. Selain itu, umat pun semakin kuat menghadapi tantangan zaman.
Sementara itu, Ketua DPRD Cianjur Metty Triantika mengapresiasi kegiatan tersebut sebagai bentuk nyata persatuan santri, ulama, dan masyarakat dalam menjaga marwah keagamaan Cianjur. “Istighosah ini adalah ikhtiar spiritual yang memperlihatkan kuatnya persatuan umat,” kata dia.
Ia mengaku bangga Kabupaten Cianjur terus menghidupkan tradisi keagamaan yang menyejukkan dan mempererat kebersamaan. Acar ditutup dengan doa bersama para ulama, mencerminkan semangat religius sekaligus memperkuat harmoni sosial dan keagamaan di Kabupaten Cianjur.
