Selamatkan Masa Tanam, Kementerian PU Pulihkan Irigasi Batang Anai Terdampak Longsor di Sumatera

by -26 Views
banner 468x60

Padang Pariaman, 21 Desember 2025 – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melakukan percepatan pemulihan infrastruktur Sumber Daya Air pascabencana yang menimpa Daerah Irigasi (DI) Batang Anai di Nagari Pasie Laweh, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Percepatan pemulihan dilakukan untuk memastikan suplai air irigasi kembali optimal guna mendukung aktivitas pertanian masyarakat, khususnya di tengah masa tanam yang sedang berlangsung.

Menteri PU,
Dody Hanggodo, menegaskan bahwa Kementerian PU berkomitmen penuh menjaga
keberlanjutan layanan irigasi, terutama di wilayah-wilayah yang menjadi sentra
produksi pangan nasional. Menurutnya, pemulihan fungsi irigasi merupakan
prioritas utama karena menyangkut program ketahanan pangan nasional dan
keberlangsungan hidup para petani.

banner 336x280

“Irigasi adalah
tulang punggung pertanian. Begitu terjadi gangguan, harus segera cepat
ditangani agar saluran kembali berfungsi,” ujar Menteri Dody.

Image

Daerah Irigasi
Batang Anai merupakan infrastruktur air irigasi yang bersumber dari Bendung
Batang Anai di Sungai Anai. Sistem irigasi ini melayani DI Batang Anai 1 dan DI
Anai 2 dengan total luas layanan mencapai 13.604 hektare lahan pertanian. Dibangun secara
bertahap sejak tahun 1993, jaringan irigasi ini telah menjadi penopang utama
produktivitas pertanian di wilayah Padang Pariaman selama puluhan tahun.

Secara teknis,
saluran ini mengandalkan debit Sungai Anai sebesar 33,37 m³/detik, dengan debit
pengambilan pada bendung untuk saluran irigasi mencapai 7,2 m³/detik. Pemulihan
aliran ini dinilai sangat krusial agar distribusi air ke petak-petak sawah dapat
kembali berjalan sesuai kebutuhan teknis.

Image

Pengawas
Wilayah Padang Pariaman Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V, Faried Hasyim,
menjelaskan bahwa bencana longsor yang terjadi pada 28 November 2025, telah
menutup badan jalan dan saluran irigasi utama. Akibatnya suplai air ke sawah
otomatis terhenti total. Merespons kondisi tersebut, Kementerian PU melalui BWS
Sumatera V langsung bergerak.

“Sejak hari
pertama menerima laporan, kami langsung menerjunkan empat unit excavator dan delapan dump truck untuk melakukan pengerukan dan
pembersihan material longsor,” jelas Faried.

Faried mengakui
proses penanganan di lapangan menghadapi tantangan berat akibat faktor cuaca.
Hujan yang turun terus-menerus sempat memicu longsor susulan, namun hal
tersebut tidak menyurutkan upaya pemulihan. Petugas tetap disiagakan di
lapangan untuk memastikan saluran dapat segera berfungsi kembali.

Image

“Kami bekerja
bertahap dan ekstra hati-hati agar penanganan aman serta saluran kembali
normal,” tambah Faried Hasyim.

Percepatan
penanganan yang dilakukan Kementerian PU telah dirasakan langsung manfaatnya
oleh para petani setempat. Dino Juli Putra, seorang petani dari Korong Kampung
Pondok, Nagari Pasie Laweh, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh petugas
lapangan yang bekerja keras membersihkan material longsor.

“Kami
mengucapkan terima kasih atas percepatan perbaikan irigasi ini. Saat ini masih
masa tanam, jadi ketersediaan air sangat menentukan keberhasilan panen,” ungkap
Dino.

Image

Dengan
berfungsinya kembali irigasi DI Batang Anai, Kementerian PU berharap aktivitas
pertanian masyarakat dapat berjalan normal dan produktivitas hasil tani tetap
terjaga. Pemerintah juga memastikan akan terus melakukan pemantauan intensif
serta penanganan lanjutan agar infrastruktur sumber daya air ini tetap andal
menghadapi potensi cuaca ekstrem di masa mendatang.

Program kerja ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja,
Bergerak, Berdampak” dalam menjalankan ASTACITA dari Presiden Prabowo Subianto.

#SigapMembangunNegeriUntukRakyat

#SetahunBerdampak

banner 336x280

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

No More Posts Available.

No more pages to load.