
Terobosan cerdas mengendalikan harga beras.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG, – Dalam diskusi ‘Ngobrol Santai’ di Bandung, dibahas pentingnya sinergi antara Kementerian Koordinator Bidang Pangan (Kemenko Pangan) dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) dalam menjaga ketahanan pangan Indonesia. Keberadaan keduanya dianggap esensial untuk menghadapi tantangan pangan di masa depan.
Kehadiran Kemenko Pangan dinilai tidak mengurangi peran Bapanas. Sebaliknya, kedua lembaga harus berjalan beriringan. Bapanas memegang peran strategis dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan, sementara Kemenko Pangan mengarahkan kebijakan lintas sektor. Kolaborasi ini penting untuk mewujudkan swasembada pangan dan kesejahteraan masyarakat.
Menurut Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2024, Bapanas memiliki tugas vital, seperti menjaga stabilitas harga, mengatur kebijakan ekspor-impor, dan menyalurkan bantuan beras. Sinergi antara Bapanas dan Kemenko Pangan juga melibatkan koordinasi kebijakan lintas sektor, pengembangan sistem informasi pangan, serta pengawasan harga.
Diversifikasi Pangan
Kolaborasi ini diperluas ke pengembangan diversifikasi pangan. Bapanas menginisiasi program diversifikasi pangan lokal, sementara Kemenko Pangan mendukung kebijakan dan pembiayaan. Pembangunan infrastruktur pangan dan pengawasan kualitas juga menjadi prioritas.
Tantangan tetap ada, seperti keterbatasan pasokan beras berkualitas tinggi yang memicu kenaikan harga. Ketua DPR RI, Puan Maharani, menyoroti perlunya evaluasi peran Bapanas dan Bulog dalam menjaga keseimbangan harga beras di pasaran. Pemerintah telah meluncurkan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Perum Bulog untuk menekan lonjakan harga.
Terobosan Inovatif
Ke depan, diperlukan terobosan untuk memastikan stabilitas harga beras dalam jangka panjang. Ini termasuk membangun sistem informasi pangan terintegrasi, mengembangkan gudang pangan strategis, dan mendorong pertanian berkelanjutan. Kemitraan erat dengan petani dan pelaku pasar juga penting untuk menciptakan rantai pasok yang sehat.
Pengendalian impor beras dengan sistem efektif dan diversifikasi pangan lokal akan memperkuat ketahanan pangan nasional. Dengan langkah-langkah ini, pemerintah bersama Bapanas dan Kemenko Pangan dapat meningkatkan ketersediaan beras dan menjaga keseimbangan pasar.
Akhirnya, tantangan ketahanan pangan tidak hanya soal produksi dan distribusi, tetapi juga inovasi dan kolaborasi lintas sektor. Dengan teknologi dan edukasi publik, Indonesia dapat mencapai kedaulatan pangan yang stabil dan berkelanjutan.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.
sumber : antara