
Bandung, CNN Indonesia —
Tersangka kasus pembunuhan satu keluarga di Indramayu, R (35), sempat membuat skenario seolah-olah pembunuhan dilakukan oleh seseorang bernama Evan.
Dalam kasus ini, lima korban yang ditemukan meninggal dunia adalah Budi Awaludin (45), Euis Juwita Sari (43), anak Budi, Ratu Khairunnisa (7), serta anak kedua Budi, Bela (8 bulan), dan ayah Budi, Sachroni (76).
Usai membunuh dan mengubur kelima korban, R diketahui menghubungi salah seorang pria bernama Evan menggunakan handphone milik korban Budi dengan maksud menggadaikan mobil pick up milik korban.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu pada Minggu (31/8), R menerima uang gadaian mobil dari Evan. Uang tersebut ditransfer oleh ke rekening DANA milik korban Budi sebesar Rp14 juta. Pelaku R pun sempat melakukan penarikan uang sebesar Rp3 juta.
Usai menggadaikan mobil pick up milik korban Budi, R diam-diam membawa mobil Corolla milik korban Sachroni, pada Senin (1/9) pada pukul 02.00 dini hari, ke parkiran di dekat rumah Evan.
Adapun maksud mobil Corolla milik Sachroni itu diparkir dekat rumah Evan, untuk mengalihkan perhatian dan membuat alibi agar seolah-olah Evan adalah pelaku pembunuhan.
Di hari yang sama, mulai ramai pemberitaan soal ditemukannya lima jasad korban. R pun memulai strateginya dengan menyebarkan kabar ke teman dan istrinya agar meyakinkan bahwa Evan merupakan pembunuh keluarga Sachroni.
“Kemudian setelah dia melempar permasalahan ke Evan, kedua pelaku ini menuju Jakarta lalu ke Bogor menggunakan travel,” kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan, di Polda Jabar, Selasa (9/9).
Setelah dari Bogor, Rabu (3/9), R dan tersangka lainnya, P berpindah tempat ke Semarang. Lalu pada Kamis (4/9) mereka beranjak pindah ke Demak. Hanya berselang satu hari, pada Jumat (5/9) mereka berangkat ke Surabaya.
Di saat pelarian keduanya, polisi pun terus lakukan upaya penyelidikan. Hasilnya, polisi berhasil mengidentifikasi pelaku pembunuhan. Polisi pun kemudian lakukan pengejaran terhadap jejak para pelaku.
Pada Sabtu, (6/9) para pelaku kembali ke Indramayu tepatnya di Kecamatan Kedokanbunder dengan tujuan berangkat ke laut sebagai anak buah kapal.
Namun pelarian keduanya berakhir ketika polisi berhasil menangkap mereka pada Senin (8/9) saat menunggu keberangkatan kapal laut. Polisi pun menembak kedua pelaku pada bagian kaki karena melawan saat akan diamankan.
(csr/isn)